Malang Raya
Duh, Kemerinstek Dikti Ingin Revitalisasi Vokasi, Tapi Dosen Jadi Kendalanya
Revitalisasi itu meliputi kurikulum dan dosennya sehingga bisa memperbaiki kompetensinya. Tetapi kendalanya masih banyak dosen dari akademisi.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, LOWOKWARU - Revitalisasi vokasi menjadi prioritas Kemerinstek Dikti agar bisa mendapatkan lulusan yang terampil dan berkualitas. Selama ini lulusan vokasi masih kurang terampil dan berkualitas.
“Pengembangan sekolah vokasi seperti di politeknik, dan diploma proporsi untuk mahasiswa vokasi kurang. Sehingga industri kekurangan lulusan vokasi,” kata Prof Ainun Ni'am PhD, Sekjen Kemenristek Dikti, Minggu (18/12/2016).
Karena itu, vokasi menjadi prioritas kementriannya.
“Lulusan yang betul itu di vokasi. Mereka tidak hanya tahu, tapi juga bisa mengerjakan,” jelasnya.
Misalkan ahli merakit komputer. Lulusan vokasi tidak hanya tahu merakit, tapi tahu juga komponen dan mengoperasikannya.
Begitu juga dengan ahli network. Selain tahu network juga bisa mengelola networknya. Makanya revitalisasi dilakukan pada lembaga vokasi yang sudah ada, seperti politeknik.
Revitalisasi itu meliputi kurikulum dan dosennya sehingga bisa memperbaiki kompetensinya. Tetapi kendalanya masih banyak dosen dari akademisi.
Revitalisasi ini tidak hanya membuat menguasai ilmunya, tapi juga praktiknya. Jadi dosen bisa melatih pekerjaan kepada mahasiswa.
“Saya mendorong politeknik dan sekolah vokasi mempunyai partner industri. Sehingga mahasiswa bisa menjadikan itu sebagai tempat praktik atau magang,” paparnya.