Kilas Balik Malang

Terpopuler 2016 : Guru Dipecat Karena Lempar Sepatu ke Anak Pengusaha, Netizen Membela

Masih ingat kasus pelemparan sepatu dari seorang guru ke siswa sekolah yang ternyata anak dari pengusaha kaya Geng Wahyudi?

Editor: Aji Bramastra
surya/david yohanes
Geng Wahyudi saat diterima Wakasek Humas SMAN 1 Kepanjen. 

Kasus ini bermula ketika Geng Wahyudi, orangtua siswa mendatangi sekolah untuk memprotes perbuatan Ari dan Rini.

Geng Wahyudi adalah bos pabrik rokok dan tokoh masyarakat terkenal di Malang.

Menurut Geng, Ari telah melempar sepatu anaknya, sementara Rini telah memarahi anaknya.

Komentar netizen pun bermacam-macam, termasuk, ada yang kasihan dengan guru, dan menyalahkan siswa yang terlalu dimanja.

Seperti komentar berikut ini :

Intan Vicha Sari 
klu aku rasa ini anak nya yg gak bener seorang guru tidak akan bertidak melampaui batas kesabaran...jaman dulu enak murid nakal dijewer dihujum setrap seharian didepan kelas orang tua gak berhak ikut campur suapaya anak tetap jd murid yg tau sopan santun& hormat sllu pada guru tapi skg banyak murid yang gak mormat sm gurunya

Evan Tzr
saya dulu gak cuma di strap, digampar pas di muka cuma gara2 melamun, digebuk tumpukan buku setebal 15 cm pas di kepala, hampir diajak berkelahi guru segala padahal saya dulu gak senakal itu.. guru dulu sangat arogan dan seenaknya.. kita gak berani apa2 padahal anak es de.. beda sama model sekarang.. murid yang arogan dan seenak udelnya.. ckckck

Hendra Wibiksana 
Betul itu. Malahan lebih baik anak sekolahan tahun 1980-1990-an budi pekertinya (dalam hal ini si anak menjadi tahu apa itu sopan-santun setelah ditampar, disetrap, dsb, dimana sebelumnya telah membuat kesalahan). Untuk bukti nyatanya, mungkin bisa bertanya kepada para alumni siswa SMP (yang dekat Bandara Malikus Saleh) yang saat masih sekolah (1980-1998) dapat tamparan dari gurunya saking nakalnya, NAMUN begitu memasuki dunia kerja, mereka rata-rata menjadi PEJABAT. [Berdasarkan penuturan alumni siswa ketika bertemu dengan gurunya di bis umum, padahal si alumni tsb sudah menjadi pejabat atau memiliki jenjang karir yang mumpuni]

Mereka mengatakan "Jika DULU saya TIDAK DITAMPAR oleh Ibu (guru), mungkin saya tidak akan bisa menjadi PEJABAT seperti saat ini".

Apa hikmah dari kisah ini? Segala hal yang baik, pasti akan selalu lahir dari sesuatu yang baik pula(terutama baik budi pekerti/akhlaknya). Jika dari kecil sudah tidak di didik akhlak yang mulia, kemudian dibiarkan begitu saja (LEPAS TANGAN karena khawatir terjerat pelanggaran HAM, mau jadi apa masa depan anak kita? Jadi Preman? Na'udzubillah tsumma na'uzubillahi min dzalik.

(*)

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved