Nasional
Tak Disangka, Ini Pekerjaan Ramlan Butarbutar Otak Pembunuhan Sadis di Pulomas
Kepala keamanan sekitar, Heru menjelaskan, di kediamannya, Ramlan tinggal sendiri tanpa ditemani oleh sanak saudara.
SURYAMALANG.COM - Tetangga dari terduga pelaku pembunuhan sadis di Pulomas, Ramlan Butarbutar (RBB) terkejut dengan penangkapan pria tersebut.
Siapa sangka, lelaki yang diketahui pincang jalannya tersebut menjadi dedengkot di balik perampokan yang menewaskan enam orang.
Apalagi, bila melihat keseharian Ramlan yang membaur bersama masyarakat umum.
Ya, sehari-hari, dia dikenal oleh warga Gang Kalong, Rawa Lumbu sebagai sopir angkot K 11 jurusan Terminal Bekasi - Bantar Gebang.
Kepala keamanan sekitar, Heru menjelaskan, di kediamannya, Ramlan tinggal sendiri tanpa ditemani oleh sanak saudara.
"Setahu saya memang sendiri dia. Tidak ada teman atau keluarga," jelasnya saat ditemui di sekitar lokasi penangkapan, Rawa Lumbu, Bekasi, Rabu (28/12/2016)
Dijelaskannya, Ramlan biasanya berangkat menarik angkot sekitar pukul 05.00 WIB hingga malam hari baru pulang sekitar pukul 22.00 WIB.
"Biasa pulang ya enggak malam-malam amat lah. Biasa pulang pukul 22.00WIB, begitu terus setiap hari," ucap Heru.
Heru juga menjelaskan bahwa semua hal terasa biasa saja saat dirinya menyambangi Ramlan Butarbutar yang merupakan terduga pelaku pembunuhan di Pulomas.
"Tidak ada hal yang aneh saat saya berbicara sama Ramlan semalam," kata Heru di lokasi penangkapan, Bekasi, Rabu (28/12/2016).
"Biasa saja. Baru semalam pukul 23.00WIB pas saya ajak dia ngobrol. Ya kaya biasa aja. Enggak ada yang aneh," jelasnya.
Dijelaskan oleh Heru, Ramlan yang sudah tinggal selama dua tahun di lingkungan itu, tinggal di kontrakan tujuh pintu tersebut sendirian.
"Memang itu tujuh pintu, tapi ya di situ dia sendirian, dia ada di pintu belakang. Empat yang ada di depan itu sudah kosong lama," kata Heru.
Namun begitu, Ramlan dikenal sebagai pribadi yang tertutup oleh warga sekitar, karena jarang sekali dirinya terlihat berbincang dengan warga sekitar.
Dalam CCTV rumah korban terlihat Ramlan membawa senjata api merampok keluarga Dodi Triono di Pulomas.
Ia menggiring 11 penghuni rumah tersebut ke dalam kamar mandi yang akhirnya menyebabkan enam dari 11 orang tersebut meninggal dunia. (*)