Nasional
Anet, Gadis 13 Tahun yang Selamat dari Penyekapan di Pulomas, Dia Berkisah Tentang Pengalamannya
Di usianya yang masih sangat belia, Zanette Kalila harus mengalami peristiwa pahit dalam hidupnya.
Erlina juga menjelaskan bahwa saat menceritakan hal tersebut, Anet terlihat marah.
Selain menceritakan situasi penyekapan itu, Anet juga sempat memberikan beberapa petunjuk tentang pelaku dari pembunuhan yang telah menewaskan ayah dan kedua adiknya tersebut.
“Anet memberikan beberapa clue (petunjuk), katanya orang (pelaku) itu jahat dan papanya enggak salah. Katanya, orang itu jahat dan enggak cuma satu,” ungkap Erlina.
Menghadiri pemakaman
Setelah peristiwa pahit yang dialami selama lebih dari 12 jam, Anet dengan tegar ikut mengantarkan ayah dan kakak-adiknya ke tempat peristirahatan terakhir di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
Didampingi keluarga dan perawat, langkah Anet terlihat lemas di lokasi pemakaman tersebut.
Tangannya masih diperban.
Isak tangis Anet tak terbendung saat menyaksikan ayahnya dimakamkan. Raut kesedihan terpancar jelas dari wajah Anet.
Anet beberapa kali terlihat menutup matanya sambil menangis.
Setelah ayah dan dua saudaranya dimakamkan, Anet dibantu keluarga menaburkan bunga di makam ketiga keluarganya itu.
Anet terlihat menyandarkan kepalanya pada keluarga yang mendampingi selama proses pemakaman tersebut.
Namun, dia tampak berusaha tegar dan menaburkan bunga.
Setelah mengikuti prosesi pemakaman ayah dan dua saudaranya, Anet kembali ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Cerita Teman Diona
Indonesia dihebohkan dengan pembunuhan sadis yang terjadi di Pulomas, Jakarta, pada Senin (26/12) lalu.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/zanette-kalila-pembunuhan-perampokan-penyekapan-pulomas-jakarta_20161229_160048.jpg)