Malang Raya
Pasar Besi Comboran akan Dibangun Setelah Kebakaran, Ini Harapan Para Pedagang . . .
Sepinya pembeli menjadi salah satu alasan pedagang meminta Pemerintah Kota Malang bijak jika ingin merevitalisasi pasar
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM, KLOJEN – Pedagang Pasar Baru Timur, atau yang lebih umum disebut Pasar Besi Comboran, senang apabila pasar yang terbakar Oktober 2016 dibangun ulang. Namun, mereka ingin pembangunan pasar tidak membebani pedagang. Beban yang mereka maksud, misalnya, biaya pembelian bedak yang tak berimbang dengan pendapatan mereka.
Salah satu pedagang, Thathit Budi Sucahyo mengatakan, penjualan di pasar itu tengah sepi. Pria yang menjual onderdil bekas alat berat itu menyebut, sepinya penjualan dipengaruhi juga dengan musim giling tebu yang sudah berakhir.
“November, Desember, Januari, Februari, itu sepi. Nanti Maret sampai musim giling tiba, ramai lagi,” katanya, saat pasar itu, Sabtu (21/1/2017).
Sepinya pembeli menjadi salah satu alasan pedagang meminta Pemerintah Kota Malang bijak jika ingin merevitalisasi pasar. Budi bilang, sebagian besar pedagang tidak menolak apabila pasar akan dibenahi. Mereka hanya meminta tak dibebani dengan harga mahal bedak baru pascapembangunan nanti.
Jika jadi dibangun ulang, mereka juga meminta diberi tempat relokasi yang layak. Budi menyatakan, ada lebih dari 400 pedagang di pasar itu. Sebagian dari mereka terdampak atas kebakaran. Sementara jumlah bedak yang terbakar saat itu sekitar 24 unit.
“Saya melihat selama ini pemkot sudah baik,” kata dia. Itu ia sampaikan karena pemkot turut cepat membenahi bedak-bedak yang gosong setelah dilalap api. Pantauan hari itu, dinding bedak yang terbakar sudah diganti dengan tripleks tebal. Menurut Budi, tripleks itu sudah dipasang beberapa saat setelah bersih terbakar.
Pernyataan serupa disampaikan pedagang lain, Edy Sumarsono. Ia mengaku sudah mendengar rencana pembangunan ulang pasar dari pedagang lain. Informasi remsi dari Dinas Perdagangan, kata dia, belum ada. Meski menyambut baik rencana pembangunan itu, ia mengaku keberatan jika pada akhirnya bedak-bedak baru dipatok dengan harga mahal.
“Kalau terlalu memberatkan, kami akan komplain dulu. Harus komunikasi dulu secara mendasar,” ujar pria yang berjualan di bedak sisi depan pasar itu.