Bali
Tertimbun Lumpur Selama 4 Jam, Bayi Berusia 2 Bulan ini Selamat dengan Cara Ajaib
I Ketut Arya (22) jadi saksi mata sebuah keajaiban. Keponakannya yang masih berumur dua bulan selamat meski telah empat jam tertimbun longsor.
SURYAMALANG.COM, BANGLI – I Ketut Arya (22) jadi saksi mata sebuah keajaiban. Keponakannya yang masih berumur dua bulan selamat meski telah empat jam tertimbun longsor.
Tangisan kencangnya bikin Arya, warga dan petugas SAR mengorek tanah yang tertimbun di lokasi suara tangisan.
Bayi dua bulan seolah adalah sebuah keajaiban dalam bencana tanah longsor yang terjadi di Desa Sukawana, Kintamani, Bangli, Bali, Jumat (10/2/2017) pukul 01.00 Wita.
Sang bayi bertahan hidup dalam dekapan kakeknya yang sudah tak bernyawa. Jumat dinihari kemarin, tanah longsor menerjang tiga desa di Kintamani.
Kisah ini bikin merinding, simak selengkapnya.
Arya saat peristiwa longsong tidak ada di rumah. Ia baru pulang ke rumah setelah rumahnya tertimbun longsoran tebing.
Pria yang bekerja sebagai sopir ini langsung mencari keberadaan keluarganya.
Lumpur tanah dan puing-puing bangunan disingkirkannya menggunakan tangan kosong.
Keringat, air mata, serta tetesan hujan bercampur jadi satu.
Namun upayanya tersebut tidak membuahkan hasil, sanak saudaranya tidak ditemukan.
Tidak berselang lama, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangli, TNI, dan pihak kepolisian datang ke lokasi.
Mereka pun tidak menemukan keluarga Arya.
Namun setelah hampir empat jam, tiba-tiba terdengar suara tangisan bayi dari dalam timbunan reruntuhan.
Ternyata keponakannya yang masih berumur dua bulan masih hidup.
Saat petugas menggali tepat di atas sumber tangisan, petugas menemukan bayi tersebut berada dalam dekapan kakeknya, Made Kawi, yang telah meninggal.