Malang Raya

Ini Pernyatan Sopir Angkot Kota Malang Soal Kabar Intimidasi Pengemudi Taksi Online

Keberadaan taksi online merugikan para sopir angkot konvensional. Mereka berharap Pemkot Malang segera memberi solusi karena saat ini penumpang sepi.

Penulis: Benni Indo | Editor: Dyan Rekohadi
IST
Perusakan mobil taksi online di kota Malang 

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Menyikapi kabar adanya intimidasi dan perusakan mobil yang digunakan untuk taksi online di kota Malang., Paguyuban Angkot kota Malang angkat bicara. Mereka menyatakan tidak tahu menahu soal peristiwa itu. 

Ketua Paguyuban Angkot ADL Wiknyo mengakui tidak mengetahui adanya tindak kekerasan yang dialami oleh sopir taksi online. Ia hanya mengetahui kalau taksi online beroperasi di Kota Malang dan banyak rekan-rekannya yang menolak.

"Soal intimidasi dan kekerasan itu saya tidak tahu. Kalau tanya rute dan jumlah armada, saya baru tahu," katanya, Minggu (19/2/2017).

Wiknyo menolak kalau kelompoknya disebut melakukan intimidasi. Ia menyebut tindakan mencegat dan mengecek sopir serta penumpang adalah bentuk pemberitahuan. Pasalnya, sopir taksi online tidak resmi menurut mereka.

"Kami hanya memberi tahu supaya penumpangnya diturunkan dan dipindah ke taksi konvensional," ujarnya.

Hal senada juga disampaikan ketua paguyuban GML Nur Ali. Nur Ali mengatakan tidak mengetahui dan membantah pihaknya melakukan tindak intimidasi serta kekerasan terhadap sopir taksi online.

Namun diakui olehnya, keberadaan taksi online merugikan para sopir angkot konvensional. Nur Ali berharap Pemerintah Kota Malang segera memberi solusi karena saat ini penumpang sepi.

"Beginilah nasib sopir, zaman berkembang dan kita merasakan dampaknya," ujarnya.

Taksi online di Kota Malang mulai beroperasi beberapa bulan ini. Ada Uber dan Grab yang beroperasi di Kota Malang. Selain taksi online, juga ada ojek online yaitu OkeJek dan GoJek. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved