Malang Raya
Perhatikan, Ini Angkutan Alternatif yang Disiapkan Petugas Saat Aksi Mogok Sopir Besok
"Jika aksi mereka masih berlangsung hingga bubar sekolah, armada akan kami bagi langsung. Kami menunggu besok.
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Jajaran Polri, TNI, dan Pemkot Malang akan mengerahkan armada internal untuk membantu warga kota Malang. Penyediaan angkutan alternatif ini sebagai antisipasi ketika sopir angkutan umum konvensional menggelar demonstrasi di Balai Kota Malang, Senin (6/3/2017).
Para petugas terkait memilih menyiapkan angkutan dengan meenggunakan mobil instansi sebab aksi para sopir ini diprediksi akan disertai tidak beroperasinya angkot.
Menurut Kepala Bagian Operasional Polres Malang Kota Kompol Dodot Dwianto, pihaknya akan menurunkan dua bus dan tiga truk. "Belum lagi mobil dobel kabin yang kami miliki. Namun teknis operasionalnya nanti melihat situasi besok," ujar Dodot ketika dihubungi Surya, Minggu (5/3/2017).
Ia menambahkan, jajaran TNI dan Pemkot juga akan menerjunkan armada mereka. Tetapi Dodot tidak mengetahui secara pasti berapa armada dari jajaran samping yang akan diterjunkan. Armada milik instansi tersebut nantinya diprioritaskan mengangkut anak sekolah.
"Jika aksi mereka masih berlangsung hingga bubar sekolah, armada akan kami bagi langsung. Kami menunggu besok. Karena kan paginya teman-teman sopir angkot masih beroperasi, masih ngangkut anak sekolah," imbuhnya.
Sementara itu, dari Dinas Perhubungan Kota Malang akan menerjunkan enam mobil, berupa mobil bak terbuka dan jenis station.
"Nanti akan diterjunkan enam armada untuk pengangkutan," ujar Kepala Seksi Angkutan orang dan Barang Dinas Perhubungan Kota Malang, Damhudi. Selain itu, bus sekolah juga tetap akan beroperasi mengangkut pelajar seperti biasanya.
Seperti diberitakan, Forum Komunikasi Angkutan Umum Kota Malang akan menggelar demonstrasi di depan Balai kota Malang, Senin (6/3/2017). Surat pemberitahuan itu sudah dilayangkan ke Polres Malang Kota. Hingga siang ketika Surya menghubungi Kabag Ops Polres Malang Kota Kompol Dodot Dwianto, tidak ada perubahan atau pembatalan terkait aksi tersebut.
Hal ini berbeda dengan pekan lalu. Senin (27/2/2017) sebenarnya sopir angkutan umum konvensional juga hendak menggelar aksi. Namun sehari sebelum aksi ada kesepakatan untuk melakukan mediasi di Balai Kota Malang. Akhirnya aksi tidak jadi digelar, dan diganti dengan mediasi.
Mediasi itu dilakukan antara sopir dan pengelola angkutan umum konvensional, dengan mitra pengemudi transportasi berbasis aplikasi dan Paguyuban Transportasi Online Malang.
Dalam mediasi itu, disepakati bahwa transportasi online tidak boleh mengambil penumpang di delapan zona (hotel, mal, pasar, rumah sakit, tempat hiburan malam, stasiun, terminal, dan jalur angkutan kota).
Paguyuban angkutan umum konvensional juga meminta supaya transportasi online memenuhi prosedur usaha jasa pengangkutan atau transportasi. uni