Malang Raya
Setelah Pemogokan Sopir Angkot Berakhir, Relawan Umumkan Hal Ini, Penjelasannya Bikin Haru
Relawan Khusus mengakhiri aksi mengangkut pelajar setelah pemogokan sopir angkot di Kota Malang berakhir, Kamis (9/3/2017).
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Relawan Khusus mengakhiri aksi mengangkut pelajar setelah pemogokan sopir angkot di Kota Malang berakhir, Kamis (9/3/2017). Penutupan aksi gerakan sosial ini dilakukan sejak pukul 18.00 WIB kemarin.
Kelompok relawan ini mengundang wartawan untuk mengumumkan bahwa gerakan relawan tersebut telah berakhir.
“Rilis ini sebagai bentuk pertanggungjawaban kami kepada masyarakat. Kami menyatakan kegiatan sosial dalam menyediakan angkutan gratis kepada pelajar di Kota Malang sudah berakhir,” ujar Hasan Rois, seorang admin gerakan Relawan Khusus itu kepada SURYAMALANG.COM, Jumat (10/3/2017).
“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, termasuk media. Fenomena ini luar biasa, dan menunjukkan kekuatan media sosial untuk aksi sosial,” imbuh M Anas, anggota Relawan Khusus lain.
Dalam rilisnya, Relawan Khusus Arema ini mengeluarkan lima pernyataan.
Pertama, Relawan Khusus bersyukur angkot beroperasi kembali, dan berharap situasi Kota malang kondusif, dan ada solusi terbaik terkait polemik transportasi itu
Kedua, Relawan Khusus menyatakan gerakan itu murni sebagai gerakan sosial dan tidak ada tendensi maupun kepentingan apapun dan dari kelompok manapun.
Ketiga, Relawan Khusus mengucapkan terima kasih kepada seluruh relawan yang menyediakan motor dan mobilnya. Selama aksi relawan selama tiga hari itu, ada 1.650 motor dan 170 mobil bergabung dalam gerakan sosial itu.
Keempat, Relawan Khusus berterima kasih atas dukungan semua pihak.
“Banyak pihak, termasuk media dan pemilik warung yang memberi makanan kepada relawan. Ada sekitar 25 warung yang terdata, dan yang tidak terdata,” imbuh Akhwan Affandi.
Sementara itu, Wali Kota Malang M Anton mengucapkan terima kasih atas perjuangan Relawan Khusus yang telah memberi bantuan angkutan gratis kepada masyarakat.
“Saya mengapresiasi gerakan relawan ini. Saya juga ucapkan terima kasih sebesar-besarnya,” ujar Anton.
Gerakan itu menandakan masyarakat Kota Malang guyub, dan enteng gotong royong untuk menolong sesama.