Belajar Bahasa Indonesia Otodidak
Perempuan dari Madagaskar Nekad Kuliah di Kota Malang, Perjuangannya Luar Biasa
Kendati getol belajar bahasa Indonesia, terkadang mengalami kendala ketika berkomunikasi dengan masyarakat di kota Malang
Penulis: Benni Indo | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Indonesia dan Madagsakar memiliki catatan sejarah yang erat. Kedua negara ini juga dikatakan memiliki nenek moyang sama. Bahkan, beberapa peneliti menemukan bukti-bukti nyata peninggalan orang Indonesia di Madagaskar.
Maka tak heran kalau ada orang Madagaskar yang menganggap nenek moyang mereka berasal dari Indonesia.
BODOARIVONY Meva Henintsoa (28) adalah warga negara Madagaskar yang saat ini sedang mengikuti beasiswa pertukaran pelajar di IKIP Budi Utomo, Kota Malang. Meva, begitu sapaan akrabnya, memilih Indonesia sebagai negara tujuan karena ingin melihat langsung negara tempat nenak moyangnya berasal.
“Karena nenak moyangku dari sini,” katanya.
Sadar diri akan menjalani kehidupan di Indonesia, Meva pun belajar bahasa Indonesia. Ia banyak menghabiskan waktunya belajar bahasa Indonesia secara otodidiak dengan cara membaca literatur. Baik koran, majalah atau bahkan novel.
Kendati getol belajar bahasa Indonesia, anak terakhir dari empat bersaudara itu terkadang mengalami kendala ketika berkomunikasi dengan masyarakat di Kota Malang. Pasalnya, ia sering mendengar lawan bicaranya menggunakan bahasa Jawa.
“Kalau di kampus kami belajar bahasa Indonesia secara formal seperti berbicara dan menulis. Saya sama sekali tidak mengetahui bahasa Jawa selain sami-sami, monggo,” katanya disambut tawa.
Ya, Meva sering berinteraksi dengan pedagang sayur di dekat tempat tinggalnya. Awalnya ia sempat kebingunan karena lawan bicaranya menggunakan bahasa Jawa. Namun kini pedagang sayur itu mengerti kalau Meva tidak terlalu mengerti bahasa Jawa.
“Jadi dia pakai bahasa Indonesia dengan saya,” tuturnya.
Meva memasak sendiri di tempat tinggalnya. Namun begitu, ada beberapa makanan yang ia sukai seperti soto, bakso, dan sayur sup. Menjalani kehidupan di negeri orang yang jauh dari keluarga terkadang membuat Meva rindu akan keluarga di kampung halamannya. Walaupun begitu, ia mengaku tetap enjoy menjalani studi di Kota Malang.