Kota Malang

Pojok Museum Terminal Bakal Hadir di Terminal Arjosari Kota Malang

Terminal Arjosari, Kota Malang, akan segera memiliki wajah baru dengan hadirnya Pojok Museum Terminal yang dijadwalkan diresmikan

Penulis: Benni Indo | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Benni Indo
MUSEUM TERMINAL - Pintu masuk Terminal Arjosari, Kota Malang, Rabu (17/9/2025). Terminal Arjosari akan segera memiliki wajah baru dengan hadirnya Pojok Museum Terminal yang dijadwalkan diresmikan pada 28 Oktober 2025. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Terminal Arjosari, Kota Malang, akan segera memiliki wajah baru dengan hadirnya Pojok Museum Terminal yang dijadwalkan diresmikan pada 28 Oktober 2025.

Inisiatif ini bertujuan untuk memperkenalkan sejarah panjang terminal di Kota Malang sekaligus mengubah stigma masyarakat, bahwa terminal bukan hanya sekadar tempat naik turun penumpang.

Kepala Terminal Arjosari, Mega Perwira Donowati, menjelaskan bahwa gagasan pendirian museum lahir dari perhatiannya terhadap sejarah terminal yang belum terdokumentasi dengan baik.

“Selama saya di sini, saya mengamati banyak hal yang belum saya ketahui tentang Terminal Arjosari."

"Misalnya berdirinya mulai kapan, siapa saja yang pernah menjabat, dan event-event besar apa saja yang pernah ada."

"Dari situ saya terpikir untuk menggali sejarah Terminal Arjosari,” ungkap Mega Perwira Donowati kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (17/9/2025).

Baca juga: Demi Tingkatkan Pelayanan Kesehatan, Dua Puskesmas di Kabupaten Malang Dibangun Ulang

Menurutnya, museum ini akan menampilkan dokumentasi, deskripsi, hingga visual terkait perjalanan Terminal Arjosari.

Ia berharap masyarakat, khususnya warga Kota Malang, bisa mengetahui asal-usul terminal sekaligus menumbuhkan rasa memiliki.

“Pentingnya mengetahui sejarah supaya kita bisa lebih mencintai Arjosari."

"Selain itu, museum juga bisa menjadi daya tarik masyarakat, bukan hanya untuk naik bus, tetapi juga mencari wawasan baru."

"Terminal harus bisa jadi tempat edukasi, bukan lagi dipandang menyeramkan,” tambahnya.

Mega menyebut, setiap harinya Terminal Arjosari dilintasi ribuan orang. Pada hari biasa, jumlah penumpang mencapai 3.500–3.700, sementara saat akhir pekan meningkat hingga 6.000 orang, bahkan tiga kali lipat pada libur panjang. Dengan angka tersebut, ia optimistis pojok museum akan mendapat perhatian luas.

Gagasan pendirian museum sendiri pertama kali diusulkan oleh Arif Wibisono, seorang penulis sejarah dari Kota Malang.

Ia menilai, terminal sebagai simpul perjalanan masyarakat memiliki catatan penting yang layak dilestarikan.

"Awalnya saya sowan ke Bu Mega, bagaimana kalau ada museum. Indonesia ini lemah dokumentasi."

Sumber: Surya Malang
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved