Malang Raya
Tidak Semua Sampah Terangkut ke TPA Supit Urang Kota Malang, Ini Penyebabnya . . .
"420 ton sampah per hari yang terangkut ke TPA, dari rata-rata 640 ton sampah per hari. Sampah masih didominasi oleh sampah rumah tangga,"
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Tidak semua sampah di Kota Malang terangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Supit Urang, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Volume sampah Kota Malang per hari mencapai 640 ton. Dari jumlah itu, hanya 420 ton yang terangkut ke TPA Supit Urang.
"420 ton sampah per hari yang terangkut ke TPA, dari rata-rata 640 ton sampah per hari. Sampah masih didominasi oleh sampah rumah tangga," ujar Kepala Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang Lilis Pujiharti kepada SURYAMALANG.COM, Kamis (30/3/2017).
Ada sejumlah faktor penyebab kenapa ada sampah yang tidak terangkut ke TPA. Sampah yang tidak terangkut itu antara lain karena diolah di tingkat rumah tangga, diubah menjadi kompos, dipilah untuk dijual, dipilah untuk dijadikan kerajinan daur ulang.
"Ada juga yang membakar sampahnya di pekarangan," ujar Lilis.
Lilis mengakui, setiap tahun selalu ada penambahan volume sampah, meski ia tidak menyebut berapa persen kenaikan volume sampah per tahunnya. Namun sampah yang terangkut ke TPA, setiap tahun relatif sama.
"Untuk volume sampah selalu ada kenaikan, karena setiap tahun jumlah mahasiswa juga bertambah. Tempat kuliner juga terus bertambah, itu ikut menyumbang sampah juga," imbuhnya.
Karenanya, Lilis berharap selalu ada pengolahan sampah mulai dari tingkat awal. Pengolahan sampah itu dimulai dari pemilahan, sampah organik dan an-organik. Sampah organik bisa diolah menjadi pupuk dan kompos. Sampah plastik bisa dipilah untuk dijual atau dipakai sebagai kerajinan daur ulang.
Ia mengharapkan, masyarakat bisa benar-benar membuang sampah untuk sampah yang tidak bisa diolah di lingkungan sekitar.