Malang Raya

Desa Wisata Kelinci Pernah Jadi Kebanggaan Warga Kota Batu, Begini Kondisinya Sekarang

Koperasi itu adalah satu-satunya koperasi yang menaungi peternak kelinci se-Kota Batu. Namun, koperasi itu vakum dan tidak berjalan lagi.

Penulis: Sany Eka Putri | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM/Sany Eka Putri
Arief Nugroho di kandang ternak kelinci miliknya, Minggu (14/5/2017). 

SURYAMALANG.COM, BATU - Masa kejayaan peternak kelinci di Kota Batu semakin merosot.

Seperti yang diungkapkan peternak kelinci asal Dusun Cangar, Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Arief Nugroho.

Dia memiliki sekitar 200 kelinci dari berbagai macam ras. Arief sudah 20 tahun menjalani usaha ternak kelinci hias.

Menurutnya, Pemkot Batu sempat membuat program Desa Wisata Kelinci pada 2007- 2012. Namun hal itu tidak berjalan lancar karena penjualan kelianci hias sedang lesu.

“Mayoritas penduduk di desa ini ini ternak kelinci. Sampai kami membentuk koperasi khusus menaungi peternak kelinci,” kata Arief kepada SURYAMALANG.COM, Minggu (14/5/2017).

Koperasi itu adalah satu-satunya koperasi yang menaungi peternak kelinci se-Kota Batu. Namun, koperasi itu vakum dan tidak berjalan lagi sampai sekarang.

Dia menyebutkan harga anakan kelinci mencapai Rp 15.000 per ekot. Harga itu tidak bisa naik lagi, meskipun harga pakan kelinci semakin mahal.

Menurutnya, jumlah peternak kelinci di Bumiaji sebelum 2007 sempat mencapai 200 orang lebih. Namun sekarang hanya sekitar 50 peternak.

Dia dan peternak lain terpaksa menjual kelinci ke luar Jawa mulai 2009. Selain karena tidak ada wadah dari Pemkot Batu, juga untuk menambah pemasaran bagi peternak kelinci.

“Penjualan ke luar Jawa juga mengalami penurunan drastis. Dulu kami bisa mengirim 6.000 ekor anakan. Sekarang hanya mampu mengirim 1.000 ekor perhari,” paparnya.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved