Malang Raya
Razia Lapak PKL Pasar Merjosari Kota Malang Diprotes Warganet
Rabu (31/5/2017) malam, Wastib mengangkuti lapak yang ada di pinggir jalan itu.
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Razia yang dilakukan Dinas Perdagangan Kota Malang terhadap pedagang kaki lima (PKL) di pinggir jalan depan bekas Pasar Merjosari menuai kritikan dari warganet atau netizen.
Seorang pemilik akun bernama Mas Berto Black melalui Komunias Peduli Malang (Asli Malang) menuangkan kabar bernada kritikan itu.
Berikut postingan warganet itu "Maneh-maneh Pasar merjosari lur, wong dodolan pinggir dalan wis diangkut kabeh. Golek pangan ambek golek sangune rioyo ae kok cik angele lur, wulan suci Ramadan kok mentolo men orat arit pedagang cilik. Mugo-mugo sing kuoso ra trimo lur, Gusti Allah gak turu."
Status itu diunggah Rabu (31/5/2017) pukul 23.01 WIB, atau sekitar 1,5 jam setelah petugas Pengawasan dan Penertiban (Wastib) Dinas Perdagangan menggelar razia. Postingan itu mendapat 97 tanda jempol suka, 10 komentar dan satu kali disebarkan hingga pukul 14.44 WIBhari ini.
Semenjak Pasar Sementara Merjosari ditutup April lalu, pedagang berjualan di pinggir Jl Mertojoyo Selatan, jalan yang ada di depan bekas Pasar Merjosari. Di jalan itu yang berjualan ada yang memang berstatus PKL, namun ada juga pedagang yang tidak mau berpindah ke Pasar Terpadu Dinoyo.
PKL merupakan sebutan untuk pedagang yang sejak di Pasar Merjosari, berjualan di lorong pasar, alias tidak memiliki lapak atau kios. Sebagian besar PKL menempati bekas areal parkir Pasar Merjosari setelah pasar itu ditutup.
Namun ada juga pedagang dan PKL yang berjualan di pinggir jalan. Mereka biasanya berjualan malam hingga pagi. Disdag lantas menyebutnya PKL.
Rabu (31/5/2017) malam, Wastib mengangkuti lapak yang ada di pinggir jalan itu.
"Kami angkuti lapak yang ada di pinggir jalan, karena menganggu arus lalu lintas dan tidak boleh berjualan di situ. Selanjutnya Wastib akan terus mengawasi area itu," ujar Kepala Disdag Wahyu Setianto, Kamis (1/6/2017)