Nasional
Akhir Tragis Presiden Soekarno, Dua Keinginan Terakhirnya Tidak Ada yang Terwujud
Soekarno mengembuskan nafas terakhir setelah 25 tahun dengan gagah berani pimpin rakyat Indonesia keluar belenggu penjajahan.
SURYAMALANG.COM - 47 Tahun berlalu kepergian Presiden Soekarno masih menyisakan cerita ‘memprihatinkan’ di baliknya.
Ada dua keinginan Soekarno yang tidak terwujud. Simak ini.
Bulan Juni merupakan bulan yang bersejarah bagi bangsa Indonesia.
Bulan keenam dalam satu tahun itu merupakan bulan peringatan bagi pemimpin ‘bersejarah’ seorang proklamator sekaligus tokoh yang membawa Indonesia melewati gerbang kemerdekaan, Ir Soekarno.
Juni merupakan bulan kelahiran dan kepergian Presiden pertama Republik Indonesia yang kerap disapa Bung Karno itu.
Soekarno lahir pada tanggal 6 Juni 1901. Dia juga wafat pada bulan yang sama, yaitu tanggal 21 tahun 1970.
Tepat 47 tahun lalu, Indonesia berduka atas kepergian Soekarno di usianya ke 69 tahun.
Soekarno mengembuskan nafas terakhir setelah 25 tahun dengan gagah berani pimpin rakyat Indonesia keluar belenggu penjajahan.
Keinginan tempat pemakaman
Kepergian sosok yang paling berjasa dalam kemerdekaan RI itu cukup menyedihkan. Sebab, di hari-hari terakhirnya, dia menjadi tahanan rumah di Wisma Yaso, Jakarta oleh rezim orde baru.
Selain itu, Soekarno juga tak dimakamkan sesuai dengan wasiat terakhirnya sebelum berpulang.
Sosok presiden yang dikenal tegas itu pernah berwasiat ingin dimakamkan di Kebun Raya Bogor jika meninggal.
Namun sayang, keinginan tersebut tak dikabulkan oleh pemerintahan Soeharto, sehingga Soekarno dimakamkan di samping makam ibunya di Blitar, Jawa Timur, sesuai Keppres No. 44 Tahun 1970 tertanggal 21 Juni 1970.
Keinginan tentang penerus politik
Mengenang masa haru itu, mengingatkan akan sepucuk surat cinta yang ditulis oleh Soekarno sebelum kepergiannya.