Nasional

Akhir Tragis Presiden Soekarno, Dua Keinginan Terakhirnya Tidak Ada yang Terwujud

Soekarno mengembuskan nafas terakhir setelah 25 tahun dengan gagah berani pimpin rakyat Indonesia keluar belenggu penjajahan.

Editor: Zainuddin
Makam Presiden Soekarno di Blitar, Jawa Timur. 

Surat terakhir itu ditujukan untuk putra sulung kebanggaannya, Guntur Soekarnoputra.

Dalam wasiat terakhirnya untuk Guntur itu, tersirat harapan besar Soekarno pada Guntur untuk bisa menjadi sosok berani seperti dirinya.

Soekarno ingin putra yang sering dipanggilnya Tok itu untuk tampil dan membuktikan bahwa dirinya pantas menjadi penerus sang ayah.

“Tok, engkau adalah anak sulung Putra Sang Fajar. Sebab, bapakmu dilahirkan pada waktu fajar menyingsing.”

“Fajar 6 Juni yang sedang mereka di ujung timur. Dan engkau lahir pada tahun keberanian, juga menjelang fajar 3 November saat hegemoni kekuasaan Jepang semakin suram sinarnya.”

“Nah, seperti halnya bapakmu, engkau pun pantas menyambut terbitnya matahari.”

“Jadilah manusia yang pantas menyambut matahari terbit,” tulis Soekarno dalam surat yang diungkapkan Guntur dalam bukunya ‘Bung Karno, Bapakku Kawanku dan Guruku’.

“Ingat, yang pantas menyambut terbitnya matahari itu hanya manusia-manusia abdi Tuhan, manusia-manusia yang manfaat.”

“Karena itu jangan cengeng! Buktikan kepada setiap orang yang menatapmu, bahwa engkau memang pantas menjadi anak sulung Soekarno,” tutup Soekarno.

Namun sayang, Guntur malah tak tertarik untuk terjun ke dunia politik. Hidupnya kini juga jauh dari publikasi.

Padahal, dulu Guntur merupakan sosok yang diharapkan banyak masyarakat untuk bisa menggantikan kharisma Bung Karno.

Bahkan ada sekitar 100 orang yang pernah berbondong-bondong datang ke rumahnya secara langsung untuk memintanya terjun ke dunia politik.

Semenjak kepergian sang ayah, kakak Megawati Soekarnoputri itu tak pernah sekalipun membicarakan ayahnya di forum resmi.

Namun menurut Roso Daras, penulis pertama biografi Bung Karno, mengungkapkan Guntur akhirnya membicarakan kisah sang ayah dalam sebuah forum resmi.

Dirinya hadir dalam forum simposium mengenai Soekarno, yang digelar Universitas Kokushikan, Tokyo, tepat di hari ulang tahunnya pada 3 November 2016.

Halaman
123
Sumber: Pos Belitung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved