Jawa Timur
Modal Uang Rp 40 Ribu, Duda di Mojokerto Bikin Gadis Cilik Rasakan Sakit di Kemaluan
Untuk melancarkan niat busuknya, pria yang berstatus duda ini merayu akan memberikan uang senilai Rp 40 ribu.
Penulis: Rorry Nurwawati | Editor: eko darmoko
lihat foto
SURYAMALANG.COM, MOJOKERTO - Peribahasa 'tua-tua keladi semakin tua semakin jadi' cocok disandangkan untuk Sukardi.
Bagaimana tidak, pria paruh baya ini tega mencabuli anak di bawah umur dengan iming-iming uang Rp 40 ribu.
Perbuatan itu pun kini mengantarkannya meringkuk di balik jeruji besi Mapolres Kabupaten Mojokerto.
Kejadian itu bermula ketika gadis berinisial MAR ini tiba-tiba melintas di depan rumah pelaku di Dusun/Desa Jampirogo Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto pada Selasa (4/7/2017) sekitar pukul 08.00 WIB.
Baca: Cuma Satu Kalimat, Siswi SMA ini Batal Diperkosa, Kok Bisa? Simak yang Ia Katakan, Bikin Syok
Baca: Semula Dikira Ada Cacing di Tubuh Penyu, Begitu Diteliti Dokter Langsung Berdebat, Astaga, Itu Kan
Saat itu, pelaku sengaja memanggil korban yang berjalan seorang diri.
Untuk melancarkan niat busuknya, pria yang berstatus duda ini merayu akan memberikan uang senilai Rp 40 ribu.
Gadis berumur 12 tahun ini pun akhirnya mengiyakan permintaan Sukardi.
Baca: Video Truk Terguling di Malang Jadi Viral, Begitu Ditelusuri, Astaga, Muatan Truk Ternyata Benda ini
Baca: Pengakuan Siswi SMA di Lamongan : Saya Dicekoki Miras 4 Gelas, Pakaian Dibuka, Lalu . . .
Kondisi rumah pelaku yang sepi, lantas kemudian membawa korban masuk ke dalam kamar.
Di sini, pria berumur 69 tahun leluasa melakukan persetubuhan dan pencabulan.
Di tangan pelaku, keperawanan korban direnggut. Setelah puas, pelaku mengancam korban untuk tidak menceritakan kepada siapa pun.
Nahas, korban yang terus mengerang kesakitan di bagian alat vital membuat orang tuanya pun menaruh curiga.
Baca: Terpisah 20 Tahun, Ibu dan Anak Bertemu Berkat Media Sosial, Tapi Ending Kisah Menjijikkan
Baca: Alamak, Pelajar SMP di Kediri Kepergok Bercinta di Makam, Si Cewek Sudah Lepas Celana Dalam
Saat didesak orang tuanya, korban yang merupakan tetangga pelaku kemudian menceritakan perbuatan asusila yang telah menimpanya.
Bak disambar petir di siang bolong, Umi Arofah pun melaporkannya ke Polreskab Mojokerto.
"Korban ini masih duduk di bangku sekolah dasar yang tidak lain masih tetangga.
Dari hasil penyelidikan sementara, pelaku melakukan perbuatan tersebut satu kali.
Korban sempat diancam supaya tidak bilang ke siapa pun, tapi karena korban terus kesakitan, orang tuanya pun curiga," kata Kasatreskrim Polreskab Mojokerto AKP Budi Santoso.
