Malang Raya

Satu Per Satu Bangunan Bersejarah di Kota Malang Bakal Lenyap, Ini Faktanya, Umak Harus Tahu Ker

SOS Cagar Budaya' demikian judul status yang dibuat sejarahwan Universitas Negeri Malang (UM) Dwi Cahyono di akun Facebook-nya

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM/Sri Wahyunik
Pembongkaran rumah di Jl Kawi, Kota Malang, Rabu (2/8/2017). 

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Kota Malang 'SOS Cagar Budaya' demikian judul status yang dibuat sejarahwan Universitas Negeri Malang (UM) Dwi Cahyono di akun Facebook-nya, Rabu (2/8/2017).

Di bawah judul itu, terdapat tulisan cukup panjang yang berisi keluh kesah Dwi terkait kondisi cagar budaya di Kota Malang.

Berikut petikan keluhan Dwi di akun Facebook-nya itu :

Malang "SOS Cagar Budaya - PADA AKHIRNYA, TERBUKTI "NDABLEG", PENGHANCURAN HERITAGE PUN TERJADI

Hanya sekiatar 100 meter timur Rumah Dinas Wali Kota Malang, di Koridor Jl Kawi Kota Malang, tengah berlangsung proses pengikisan heritage berupa bangunan Indis. Suatu contoh gamblang, seberapa sungguh kota yang masuk dalam "Jaring Kota Pusaka Indonesia" ini ternyata mentidakpedulikan kelestarian pusaka budayanya.

Yang demikian dekat dengan tempat tinggal (rumah dinas) Penguasa Tertinggi Kota saja hancur, apalagi yang lebih jauh jaraknya.

Setelah "Tragedi Kidal", kini menusul petaka heritage di Kota Malang.

Petikan di atas hanyalah dua paragraf dari empat paragraf keluhan Dosen Sejarah UM itu. Curhatan itu dilampiri dengan dua foto. Foto itu menunjukkan pembongkaran sebuah rumah di Jl Kawi Kota Malang.

Apa yang dikeluhkan Dwi, tidak semata menjadi keluhan Dwi seorang. Dari pantauan SURYAMALANG.COM di grup percakapan Komunitas Heritage Malang, sejumlah orang juga meresahkan pembongkaran bangunan tua di Jl Kawi.

Pembongkaran bangunan tua itu, menjadi rentetan pembongkaran bangunan tua bernilai sejarah di Kota Malang.

Tak ayal, sejumlah pecinta sejarah dan heritage 'berteriak'. Pembongkaran rumah di Jl Kawi itu memunculkan luka lama tentang pembongkaran bangunan bersejarah lain di Kota Malang.

Sebelumnya, pembangunan sebuah tempat usaha di Jl Ijen menjadi 'rasan-rasan'. Dwi juga menyoroti bangunan baru di sisi utara Gereja Katedral Ijen.

"Jika ini dibiarkan, bakal berbondong menyusul tindakkan mengekor untuk beramai-ramai jadikan "Ikon Heritage Kota Malang" ini (Ijen Boulevard) sebagai kawasan usaha baru yang strategis.

Maka, ucapkan "wassalam, tragis diludeskan" satu per satu bangunan heritage di Kota Malang. Cukuplah bukti untuk menakar "kekerdilan" Pemkot Malang dalam hal kepedulian dan kecintaan terhadap aset budaya lampau daerahnya sendiri,"  tegas Dwi di kalimat akhir catatan di statusnya.

Kepada SURYAMALANG.COM, Dwi mempertanyakan komitmen pemerintah (eksekutif dan legislatif) dalam pelestarian cagar budaya di Kota Malang.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved