Malang Raya
Putrinya Digigit Anjing Hingga Tewas, Begini Penyesalan yang Disampaikan Orang Tua di Malang
Hanya terlihat beberapa orang datang menyampaikan duka citanya. Namun, orang tua masih juga belum bisa ditemui.
Penulis: Neneng Uswatun Hasanah | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM, LOWOKWARU - Usai pemakaman, rumah duka korban tewas karena digigit anjing di Jalan Candi Penataran nomor 10, Kota Malang masih tertutup.
Hanya terlihat beberapa orang datang menyampaikan duka citanya. Namun, orang tua masih juga belum bisa ditemui.
Beberapa orang mengaku ngeri dengan kejadian yang menimpa Ramiza Bazigha yang disebabkan oleh gigitan dan cakaran anjing.
"Anjingnya besar ya katanya. Memang seharusnya tidak dipelihara," kata seorang pelayat yang tidak berkenan disebut namanya.
SURYAMALANG.COM hanya sempat sekilas bertemu dengan ayah angkat korban, Wisnu lewat pintu pagar yang tertutup. Ia menyampaikan penyesalannya.
"Kami sangat menyesal. Anjingnya sudah kami serahkan ke Polres," katanya.
Ia mengatakan, Sapi, nama anjing tersebut, juga tidak biasanya agresif dan galak seperti saat kejadian.
Seperti diberitakan sebelumnya, Sasa (nama panggilan korban) adalah anak asuh dari pasangan Wisnu dan Dyan.
Ia diangkat sebagai anak ketika berusia 2 tahun setelah mereka bertemu di panti asuhan saat acara ulang tahun anak mereka.
Satu tahun terakhir, Wisnu bercerai dengan Dyan dan Dyan menikah lagi.
Sejak itu, Wisnu tak tinggal di rumah itu lagi. Namun, rumah Wisnu tak jauh dari sana sehingga kemarin dia-lah yang melepaskan anjing dari korban.
"Sudah ya, ini masih berduka," tuturnya ketika SURYAMALANG.COM mencoba berbincang lebih lanjut.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/anjing-ras-pitbully-classic-jantan-kota-malang_20170807_135647.jpg)