Malang Raya
Presiden EM UB Tegaskan Pelaku Perpeloncoan Ospek Bisa Dikeluarkan dari Kampus
Presiden Eksekutif Mahasiswa (EM) Universitas Brawijaya (UB), dan jajaran rektorat turun langsung untuk memantau berjalannya PKKMB sampai selesai.
Penulis: Neneng Uswatun Hasanah | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, LOWOKWARU – Presiden Eksekutif Mahasiswa (EM) Universitas Brawijaya (UB), dan jajaran rektorat turun langsung untuk memantau berjalannya Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) hingga selesai.
Pantauan ini untuk memastikan tidak ada perpeloncoan dalam kegiatan yang akrab disebut Ospek tersebut.
( Baca: Kemenristekdikti Susun Peringkat Perguruan Tinggi Terbaik, Lihat Posisi Universitas Brawijaya Malang )
( Baca: Tim Impala Universitas Brawijaya Kibarkan Merah Putih di Puncak Elbrus Rusia Jelang Hari Kemerdekaan )
“Memang sulit membersihkan semuanya dalam waktu singkat. Tapi perpeloncoan mulai hilang dari kegiatan PKKMB di setiap fakultas secara berlahan,” kata Ahmad Khoiruddin, Presiden EM UB kepada SURYAMALANG.COM usai pembukaan PKKMB di Lapangan Rektorat UB, Sabtu (19/8/2017).
Terutama, dalam hal bicara bernada tinggi kepada para mahasiswa baru.
“Butuh proses panjang untuk menghilangkan bentakan. Beberapa fakultas beralasan banyaknya mahasiswa baru (maba) dan waktu yang terbatas maka perlu cara mengingatkan dengan lebih keras,” lanjut mahasiswa Fakultas Pertanian itu.
( Baca: Dosen Universitas Brawijaya Malang Dilantik Jadi Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal )
( Baca: Terungkap, Ini Kendala Mahasiswa Papua Penerima Beasiswa ADik Universitas Brawijaya Malang )
Menurutnya, SK dari rektor juga sudah menyebutkan sanksi jika terdapat aksi perpeloncoan.
“Bisa sampai dikeluarkan dari kampus jika sangat berlebihan dan berdampak buruk,” tambahnya.
Batasan interaksi antara senior dan junior pun mulai dibangun. Di antaranya tidak ada aksi menunjuk di depan wajah.
“Seharusnya tidak ada batasan senior yang boleh menyentuh junior,” terangnya.