Malang Raya
Terungkap, Ini Kendala Mahasiswa Papua Penerima Beasiswa ADik Universitas Brawijaya Malang
Sejauh ini, prestasi mahasiswa afirmasi dari Papua belum cukup baik. Sebanyak 40-50 persen dari mereka pulang sebelum selesai kuliah atau gagal.
Penulis: Neneng Uswatun Hasanah | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, LOWOKWARU - Penerima beasiswa ADik (Afirmasi Pendidikan Tinggi) di Universitas Brawijaya, Kamis (10/8/2017) menjalani matrikulasi beberapa materi dasar perkuliahan.
Sebanyak 35 mahasiswa baru asal Papua itu dibekali pendalaman materi sebelum menjalani perkuliahan. Ini merupakan kegiatan hasil evaluasi prestasi mahasiswa afirmasi.
"Kenyataan di lapangan, mereka masih belum banyak mendapatkan informasi bagaimana pendidikan di UB. Sehingga harapannya mahasiswa dari Papua itu bisa mengikuti pendidikan dengan mudah dan menyelesaikannya dengan baik," kata bagian kemahasiswaan UB, Heri Prawoto pada SURYAMALANG.COM.
Sejauh ini, prestasi mahasiswa afirmasi dari Papua belum cukup baik. Sebanyak 40-50 persen dari mereka pulang sebelum selesai kuliah atau gagal di tengah jalan.
"Penerima beasiswa ADik memang tidak sama dengan dengan mahasiswa reguler. Kendala pasti ada untuk mereka menjalani perkuliahan di tanah Jawa. Jadi kami bantu, kami bina. Jangan sampai putus di tengah jalan," lanjutnya.
Budaya dan kemampuan mereka, menurut Heri, masih harus dikembangkan secara maksimal. "Salah satunya mungkin dari segi kedisiplinan. Mereka seringkali terlambat masuk kuliah sehingga mengganggu proses belajar untuk mereka dan teman-temannya," kata dia.
Untuk meningkatkan kedisiplinan, UB mewajibkan mahasiswa afirmasi Papua mengikuti bela negara. "Teman-teman penerima beasiswa 3T (daerah terdepan, terluar, tertinggal) juga banyak menjadi inspirasi bagi mereka untuk fokus berkuliah," tutupnya.