Kasus Penipuan First Travel

Warga Kedungkadang Malang Ini Jadi Korban Program Umroh First Travel, Begini Kondisinya Sekarang

Selama 25 tahun itu, ia telah mengumpulkan dana Rp 35 juta untuk umroh. Uang itu ia kumpulkan dari menyisikan uang gaji dan dari hasil berjualan.

Penulis: Benni Indo | Editor: Dyan Rekohadi
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Petugas menunjukkan tersangka saat gelar perkara kasus penipuan PT FIrst Travel di Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (22/8/2018). Bareskrim Polri menetapkan tiga orang tersangka yakni Andika Surachman, Anniesa Desvitasari, dan Siti Nuraidah Hasibuan terkait kasus penipuan dan penggelapan dana calon jamaah umroh yang dilakukan PT First Travel yang kerugiannya mencapai Rp 848 Miliar. 

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Pupus sudah impian Didik (56) untuk berangkat umroh ke tanah suci.

Selama 25 tahun ia berjuang mengumpulkan rupiah demi bisa berangkat, tapi hasil pahit harus ia terima.

Warga Kedungkandang yang telah mendaftar umroh di First Travel itu harus mengubur dalam-dalam keinginan berangkat ke Tanah Suci untuk sementara waktu.

Sekalipun ada kekecewaan, tapi Didik berbesar hati menerima kenyataan.

"Saya sudah pasrah," ujarnya dengan nada rendah saat dihubungi SURYAMALANG.COM, Selasa (29/8/2017).

Selama 25 tahun itu, ia telah mengumpulkan dana Rp 35 juta.

Uang itu ia kumpulkan dari menyisikan uang gaji dan dari hasil lainnya.

Ia semestinya berangkat umroh bersama istrinya.

Lewat komunikasi WA, Didik menceritakan, bahwa dirinya mendaftar untuk malaksanakan ibadah umroh di awal tahun 2017.

"Saya daftar di awal tahun 2017, rencananya akan diberangkatkan. Saat itu, untuk biaya travel sebesar Rp. 17 juta. Sebelumnya, saya tertarik karena dari informasi teman yang sudah berangkat di tahun 2014," ujarnya.

Ia melanjutkan, dari awal memang berniat ingin beribadah, namun di tengah perjalanan ada masalah. Hal itu di luar dari harapannya.

Pasalnya, bos First Travel kena kasus hukum sehingga calon jamaah gagal berangkat.

Lebih lanjut ia menceritakan, kalau ditanya kecewa pasti kecewa, karena dana yang dipakai itu, ada yang dari jualan hasil pertanian.

"Kami berharap bisa kembali dananya atau berangkat walaupun kelihatanya pihak travel berat untuk menyelesaikan," lanjutnya.

Namun menurutnya, jika pihak berwajib serius mencari aset dari biro perjalanan, ia meyakini masih ada harapan untuk berangkat.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved