Malang Raya
Kekeringan Ancam 21 Desa di Kabupaten Malang, Ini Langkah Antisipasi BPBD
Kekeringan mengancam 21 Desa di Kabupaten Malang. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah mengantisipasi bencana tersebut.
Penulis: Ahmad Amru Muiz | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, KEPANJEN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang mulai memetakan daerah rawan kekeringan.
Kepala BPBD Kabupaten Malang, Bambang Istiawan mengatakan ada beberapa daerah rawan kekeringan yang tersebar di Malang utara, dan Malang selatan, terutama di pesisir pantai selatan.
“Sebab, pesisir pantai Selatan masuk kawasan pegununan Kendeng yang memiliki tipikal sebagai daerah berkapur,” kata Bambang Istiawan kepada SURYAMALANG.COM, Senin (11/9/2017).
Berikut ini beberapa daerah yang dipetakan sebagai titik rawan bencana kekeringan di Kabupaten Malang:
- Desa Wonorejo (Kecamatan Singosari);
- Desa Putukrejo (Kecamatan Kalipare);
- Desa Gampingan, Desa Pagak, Desa Sumberejo (Kecamatan Pagak);
- Desa Donomulyo, Desa Purwodadi, Desa Tlogosari, Desa Sumberoto, Desa Banjarejo, Desa Kedungsalam (Kecamatan Donomulyo);
- Desa Sidoluhur (Kecamatan Lawang);
- Desa Jabung, Desa Kemiri (Kecamatan Jabung);
- Desa Druju, Desa Sumberagung, Desa Ringinsari (Kecamatan Sumbermanjing Wetan);
- Desa Karangkates (Kecamatan Sumberpucung);
- Desa Pringgondani (Kecamatan Bantur);
- Desa Gajahrejo (Kecamatan Gedangan);
- dan Desa Selorejo (Kecamatan Ngantang).
Berdasar data itu, bukan berarti kekeringan melanda satu desa tersebut.
Tetapi, hanya pada titik tertentu kekeringan terjadi berdasar kontur tanah dan sebagai daerah sulit air.
“Ada satu lagi daerah yang seharusnya banyak air karena ada di dataran rendah. Ternyata malah mengalami kekeringan. Itu terjadi di kecamatan Sumberpucung,” ucap Bambang.
BPBD masih memetakan daerah yang berpotensi terdampak kekeringan.
Pemantauan juga dilakukan di daerah yang mengalami kekeringan pada tahun sebelumnya.
Beberapa daerah ini tidak lagi kekeringan setelah ada pengeboran sumur air tanah dan penghijauan.
“Seperti di Selorejo, Kecamatan Ngantang. Warga membuat sumur bor sehingga ketersediaan air terjaga,” tandas Bambang.
BPBD telah telah mengantisipasi kekeringan di beberapa wilayah dengan menyiapkan truk tangki air berkapasitas 5.000 liter hingga 8.000 liter.
Truk itu akan didistribusikan ke daerah yang telah dipetakan oleh BPBD.
“Kami juga memiliki dua tangki portable yang bisa dinaikkan ke truk maupun mobil gendong sesuai kebutuhan,” tandas Bambang.