Kebakaran Karangbesuki Kota Malang

Korban Kebakaran Karangbesuki, Suwarno Ternyata Tidak Bekerja di Keripik Tempe

Meskipun keluarga yakin itu jenazah Suwarno, tim forensik dari kepolisian dan RSSA masih akan melakukan pemeriksaan silang.

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Hayu Yudha Prabowo
Petugas BPBD, PMI dan PMK mengevakuasi korban tewas kebakaran home industri Keripik tempe di Kelurahan Karang Besuki, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Rabu (4/10/2017). Kebakaran in menyebabkan lima pekerja tewas terbakar dan dua luka-luka. 

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Lima orang harus meregang nyawa dalam peristwa kebakaran di sebuah home industry keripik tempe di Karangbesuki Sukun, Rabu (4/9/2017).

Satu-satunya korban pria dari lima korban yang meninggal di lokasi kejadian itu adalah Suwarno.

Menurut keponakan Suwarno, Yanti, pamannya itu telah bekerja bertahun-tahun di tempat usaha itu.

"Tetapi bukan di pabrik keripik tempe, tetapi berhubungan dengan sepeda onthel. Saya tidak tahu persisnya kerja apa, pokoknya sudah bertahun-tahun di situ," ujar Yanti yang ditemui SURYAMALANG.COM di Kamar Mayat RS Saiful Anwar.

Tak lama setelah mendengar kabar kebakaran di tempat kerja Suwarno, Yanti yang rumahnya tidak jauh dari pabrik langsung menuju pabrik.

Ketika dia datang, api sudah membesar. Yanti dan keluarganya yang khawatir langsung menghubungi telepon genggam Suwarno.

"Tidak bisa dihubungi sejak kebakaran itu, sampai kini. Tetapi sepeda motornya ada," ujar Yanti.

Yanti akhirnya histeris dan pingsan setelah dipastikan kalau salah satu jenazah adalah Suwarno.

Perempuan itu harus dibopong oleh beberapa orang dan dibaringkan di bangku panjang di area Kamar Mayat RSSA.

Keluarga Suwarno mendapat giliran pertama mengidentifikasi jenazah itu.

Meskipun keluarga yakin itu jenazah Suwarno, tim forensik dari kepolisian dan RSSA masih akan melakukan pemeriksaan silang.

Menurut Kapolres Malang Kota AKBP Hoiruddin Hasibuan, pemeriksaan forensik harus dilakukan terhadap jenazah supaya tidak ada kesalahan.

"Supaya tidak keliru jenazah memang diserahkan kepada keluarga yang benar. Supaya tidak keliru, jadi perlu dilakukan pemeriksaan oleh tim forensik," ujar Hoiruddin yang ditemui juga di Kamar Mayat RSSA.

Jenazah boleh dibawa pulang keluarga setelah pemeriksaan forensik jenazah selesai.

Kapolres memastikan lima orang meninggal dunia dalam kebakaran itu, yakni empat orang perempuan dan satu orang laki-laki.

"Pemeriksaan forensik nanti juga dicocokkan dengan keterangan keluarga," tegasnya.

Sedangkan Tim Laboratorium Forensik Polri bakal memeriksa tempat kejadian perkara, Kamis (5/10/2017) pagi.

"Besok pagi Labfor bakal memeriksa TKP dan kami mendampingi," pungkasnya

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved