Malang Raya
VIDEO : Kamu Gak Akan Nyangka Bila Produk Asal Kota Malang Ini Terbuat dari Bahan Menjijikkan
Yunita dan teman-temannya membuat beragam kerajinan, seperti vas bunga sekaligus bunganya, bingkai foto, kap lampu, dan sebagainya.
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, LOWOKWARU - Permasalahan sampah di lingkungan sekitar memunculkan kreativitas bagi Yunita Lestari Ningsih (39).
Warga Tunjungsekar, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang itu membuat kerajinan dari diapers bekas.
Sampah diapers menjadi kerajinan tangan di tangan Yunita dan sejumlah kader lingkungan di kelurahan itu.
Yunita dan teman-temannya membuat beragam kerajinan, seperti vas bunga sekaligus bunganya, bingkai foto, kap lampu, dompet, tas, dan sebagainya.
Kerajinan tangan itu bisa dilihat di rumah Yunita di Jalan Ikan Tombro 56 Kota Malang.
Ide kerajinan dari sampah diapers ini bermula dari temuan timbunan sampah popok di tanah kosong di samping rumah Yunita sekitar 2014 silam.
Saat itu Yunita yang dituding membuang sampah tersebut.
Yunita langsung membantah tudingan tersebut.
Namun, peristiwa itu membuat Yunita memutar otak.
Akhirnya tercetus ide untuk mengolah sampah diapers menjadi sesuatu yang bernilai.
Yunita yang saat itu menjadi ketua Kader Lingkungan mengajak kader lingkungan di Kelurahan Tunjungsekar membuat Bank Sampah Popok Bayi.
Para ibu yang memiliki sampah diapers bayi bisa mengumpulkan sampahnya ke bank tersebut.
“Asalkan sampahnya sudah bersih. Kami juga sosialisasi cara pembersihan bobok sesuai standar agar bersih dan najisnya hilang,” ujar Yunita.
Cara pembersihan diawali dnegan merendam sampah diapers dalam air deterjen.
Hal itu untuk mengeluarkan jeli dari dalam diapers.