Ribuan Koperasi Mati Suri, Pemkab Malang Siapkan Pencabutan Izin

SURYAMALANG.COM, KEPANJEN - Sekitar 5 persen dari 1.300 koperasi di Kabupaten Malang disinyalir mengalami mati suri. Ini setelah koperasi tersebut tidak pernah melaporkan penyelenggaraan rapat anggota tahunan dan aktivitas koperasi serta kepengurusan ke Pemkab Malang sesuai aturan yang ada.

Bupati Malang, H Rendra Kresna mengatakan, pihaknya sudah meminta agar koperasi yang mati suri segera dicabut izinnya. Dengan demikian, keberadaan koperasi yang mati suri tersebut tidak dimanfaatkan oleh oknum tertentu untuk menarik keuntungan dari masyarakat.

"Kami tentunya tidak ingin masyarakat menjadi korban dari koperasi yang sudah mati suri namun tetap dimanfaatkan untuk menipu masyarakat dan lainnya," kata Rendra Kresna.

Dijelaskan Rendra Kresna, sebenarnya masyarakat Kabupaten Malang sudah cukup mengerti dan sadar dengan Koperasi. Bahkan, masyarakat Kabupaten Malang bisa menjadi contoh masyarakat lain dalam berkoperasi.

Masyarakat sudah tidak lagi selalu meminjam uang ke koperasi, melainkan justru menjadikan koperasi untuk menabung atau menyimpan uangnya. Hal itu menjadikan koperasi di Kabupaten Malang mengalami perkembangan usaha yang cukup signifikan. Seperti koperasi wanita yang awalnya mendapat stimulus Rp 25 juta dari Pemprov Jatim sebagai modal awal dan sekarang omzet koperasi wanita ada yang sudah mencapai Rp 500 juta dalam beberapa tahun terakhir.

"Untuk itu, usaha Koperasi harus terus dikembangkan di Kabupaten Malang dalam upaya memperkuat perekonomian rakyat. Dan bagi koperasi yang mati suri dimatikan saja sekalian dengan mencabut izinnya," tandas Rendra Kresna.