Malang Raya
Pakai Batang Korek Api, Warga Asal Malang Ini Bikin Kreasi Menakjubkan, Asyik Jadi Koleksi di Rumah!
Umumnya adalah bangunan landmark dunia. Ada gedung parlemen Inggris, Masjid Biru Turki, Taj Mahal, Menara Eifell, dan sebagainya.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, WAGIR - Khilmi Ardiansyah (35) memiliki hobi berkreasi dengan batang korek api.
Di ruang tamu rumahnya di Perum Pondok Mutiara Asri, Desa Pandanladung, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, dia memajang hasilnya.
Umumnya adalah bangunan landmark dunia.
Ada gedung parlemen Inggris, Masjid Biru Turki, Alun-Alun Tugu Malang, Balai Kota Malang, Taj Mahal, Menara Eifell, dan sebagainya.
“Awalnya saya suka mengumpulkan gambar keajaiban dunia.”
“Terinspirasi dari sana, saya membuat dari batang korek api,” kata Dian kepada SURYAMALANG.COM, Jumat (3/11/2017).
Jika senggang, dia mengerjakan kriya itu di rumahnya.
“Kalau mengerjakan sesuatu karena senang, asyik meskipun baru melakukan saat senggang,” terang ayah dua anak ini.
Dia memiliki hobi itu saat masik duduk di SMP Taman Dewasa Kota Malang.
Namun, saat itu ukurannya masih kecil.
Baru pada 2001 dia mulai senang membuat kreasi agak besar.
Dia aktif lagi mengerjakan hobinya ini sejak tiga tahun terakhir.
Dia tidak kesulitan mendapat korek api.
Ada toko dekat perumahannya yang biasanya memasok.
“Kayu korek api sekarang agak rapuh. Jadi mudah patah. Beda dengan kayu korek api yang lama. Kuat. Sehingga kalau dipotong agak keras,” imbuhnya.
Dia sempat mencontohkan model bangunan yang berusia 12 tahun.
“Warna kayunya jadi agak cokelat setelah 12 tahun. Entah ini bangunan apa. Dulu di kotak korek api kan selalu ada tempelan gambar bangunan dan saya contoh,” kata Dian menunjukkan satu koleksi lamanya.
Untuk memulai membuat bangunan korek api, dia mengamati dulu di gambar aslinya.
“Kalau bisa di zoom, saya lihat teliti dari banyak sisi. Setelah itu pembuatannya mengalir.”
“Paling lama kalau bikin kubah. Bisa sampai sepekan,” paparnya.
Seperti saat membuat Taj Mahal.
Bangunan ini dikerjakan sampai dua bulan.
Butuh delapan slop atau 800 pak korek api atau setara 30.000 batang korek api.
Sebenarnya bahan kerajinannya tak mahal.
Dia minimal membeli satu pak korek api berisi 100 kotak seharga Rp 17.000.
Dia butuh lem kayu, pemotong kuku, gunting, dan cutter.
Sebagai dasar bangunan adalah papan kayu atau triplek.
Dia belum pernah menawarkan khusus produk kriyanya.
Memang pernah dibagi di grup komunitas di Facebook.
Soal harga, action figure dipatok sekitar Rp 100.000 sampai Rp 200.000.
Sebab, pembuatannya sangat sulit.
Namun untuk bangunan landmark, dia belum bisa mematok harga.
“Semakin besar bangunannya, pembuatannya semakin susah,” paparnya.