Pilgub Jatim
Ketua Umum PAN: Nggak ada yang Berani Lawan Saifullah - Khofifah
PARTAI AMANAT NASIONAL. Partai berbasis massa Islam ini pernah berniat memunculkan Cagub Jatim tanpa unsur Nahdlatul Ulama. Sekarang...
SURYAMALANG.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Amanat Nasional ( PAN) Zulkifli Hasan menyatakan partainya bersama Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) belum berhasil menemukan calon alternatif untuk piljada Jawa Timur (Jatim).
Oleh karena itu, pilihan PAN akan kembali pada bakal calon gubernur yang sudah ada yakni Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf dan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.
"Poros baru kemungkinan Jatim sulit. Enggak ada yang berani itu. Lawan-lawan duanya nyerah semua. Ada si anu takut. Ada ini enggak berani. Jadi kemungkinan antara dua itu. Kalau enggak Khofifah mungkin Saiful," kata Zul, sapaanya, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (29/11/2017).
Ia menambahkan, semalam Gus Ipul, sapaan Saifullah Yusuf, telah bertemu dengannya dan menyampaikan beberapa pokok pikiran dalam memimpin Jatim ke depan.
Zul juga telah mendengar ide pembangunan Jatim dari Khofifah sebelumnya. Karena PAN bersama PKS dan Gerindra memiliki perjanjian bersama untuk mengusung pasangan calon di pilkada Jatim, maka ketiganya akan berunding sebelum menentukan pilihan.
"Kami kan ada kesepakatan dengan gentlement agreement, Gerindra yang blm menentukan, PKS dan PAN. Karena itu apa yang disampaikan Gus Ipul, Ibu Khofifah, nanti dua hari ini kami akan membahas bersama bertiga," lanjut dia.
Ketua DPP PAN Yandri Susanto sebelumnya mengatakan pihaknya tengah menyiapkan calon alternatif yang akan diusung pada Pilkada Jawa Timur.
Calon tersebut di luar nama Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf dan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa. Hal itu telah dibicarakan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
"Kemarin katanya Pak Zul sama Pak Prabowo insya Allah akan menimbulkan calon alternatif," kata Yandri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (23/10/2017). KOMPAS.COM/RAKHMAT NUR HAKIM
Di Jatim, PAN Berencana Bentuk Koalisi Baru Tanpa Perwakilan NU
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno menilai tak perlu mengusung tokoh yang berasal dari kalangan Nahdlatul Ulama untuk memenangkan pemilihan Gubernur Jawa Timur. Berkaca dari pengalaman selama ini, kata dia, tidak ada satu pun Gubernur Jatim yang merupakan tokoh NU.
"Secara historis tidak ada figur NU yang menjadi gubernur di Jatim, apakah kali ini akan pecah telor akan kita coba lihat. Tapi kalau kita gunakan rekam jejak Pilgub di Jatim begitulah kenyataannya," kata Eddy di Jakarta, Jumat (24/11/2017).
Oleh karena itu, PAN percaya diri membuat poros baru dalam Pilgub Jatim 2018. Poros baru ini nantinya melawan dua tokoh NU yang sudah lebih dulu mencalonkan diri, yakni Syaifullah Yusuf dan Khofifah Indar Parawansa.
Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul yang berpasangan dengan Azwar Anas saat ini diusung oleh PKB dan PDI-P. Sementara Khofifah berpasangan dengan Emil Dardak diusung Partai Demokrat dan Partai Golkar.
Eddy mengatakan, PAN bisa menggandeng partai yang belum menentukan pilihan seperti Gerindra dan PKS untuk membentuk poros baru.
"Jadi bagi kami untuk membuat poros tengah yang tidak merepresentasikan kader NU kemungkinan untuk bertarung dan menang pertarungan relatif tinggi," ucap Eddy.
Eddy mengatakan, PAN saat ini mempertimbangkan tiga nama dari internal partai yang dipertimbangkan untuk diusung dalam Pilgub Jatim. Mereka adalah Bupati Brojonegoro Suyoto, Bupati Lamongan dua periode Masfuk, dan anggota DPR RI yang juga penyanyi, Anang Hermansyah.
Siapa yang dipilih, akan sangat tergantung dengan komunikasi yang dibangun dengan Gerindra dan PKS.
"Nanti akan dikaji dan hasil kajian kita pertimbangkan masing masing di DPP," ucap Eddy.
Di parlemen Jatim, Partai Gerindra memiliki 13 kursi, PAN 7 kursi, dan PKS memiliki 6 kursi. Jumlah tersebut lebih dari syarat minimal mengusung pasangan calon di Pilkada Jatim, yakni 20 kursi. KOMPAS.COM/IHSANUDDIN