Malang Raya
Dana CSR di Kota Malang untuk Menunjang Kota Layak Anak
Pembangunan memakai dana CSR ini bisa terlihat dari revitalisasi sejumlah taman di Kota Malang, dan pembenahan Kampung Tematik.
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, KLOJEN – Pemkot Malang termasuk pandai menarik dana Company Social Responsibility (CSR).
Wali Kota Malang, M Anton mengakui pembangunan kota tidak bisa hanya menggunakan dana APBD.
“Harus melibatkan pihak ketiga, dalam hal ini CSR.”
“Kalau hanya mengandalkan APBD, tidak akan cukup,” ujar Anton kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (27/12/2017).
Makanya Pemkot getol mengumpulkan dana CSR dan dirupakan dalam sejumlah pembangunan.
Pembangunan memakai dana CSR ini bisa terlihat dari revitalisasi sejumlah taman di Kota Malang, dan pembenahan Kampung Tematik.
Berdasar data dari Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Malang, ada enam taman yang direvitalisasi dan ditata memakai dana CSR pada 2017.
Di antara taman itu adalah taman dan trotoar di Jalan Dieng, Taman Dempo, taman di Jalan Terusan Dieng, dan arena bermain di Taman Merjosari.
Dana CSR juga dipakai untuk mengubah kampung padat penduduk dan kumuh di Kidul Dalem, yaitu Kampung Arema.
Juga ada Kampung Putih di Jalan Jaksa Agung Suprapto.
Selain itu juga ada pengecatan dan mural di fly-over Arjosari.
Kota Malang mendapat predikat Kota Layak Anak dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada peringatan Hari Anak Nasional 2017, 22 Juli 2017.
Kak Seto juga memberi Kak Seto Award kepada Pemkot atas dedikasi dan ketulusan melindungi anak-anak pada April 2017.
Kementerian Pemberdeyaan Perempuan dan Perlindungan Anak juga memberi penghargaan kepada Pemkot atas Percepatan Cakupan Pemberian Akta Kelahiran Anak Tahun 2017 kategori Madya.
Makanya Pemkot harus menyediakan layanan yang ramah kepada anak.
Di antaranya memberi layanan tempat bermain dan ruang terbuka hijau untuk anak-anak.
Pemkot Malang akan terus merevitalisasi sejumlah taman agar tersebar.
“Tidak hanya di pusat kota, tetapi juga di pinggiran, seperti di Blimbing.”
“Warga di Blimbing juga minta revitalisasi taman, dan ruang terbuka hijau,” ujarnya.