Malang Raya

Soal Sumber Air Pemandian Metro, Kerjasama PDAM dan PD Jasa Yasa Kabupaten Malang Belum Mulus

PDAM saat ini sedang membahas proses kerjasama pemanfaatan air tumpahan di obyek wisata pemandian Metro Kepanjen.

Penulis: Ahmad Amru Muiz | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Ahmad Amru Muiz
Salah satu lokasi di area obyek wisata pemandian Metro Kepanjen yang bakal dibangun bak penampungan air bersih PDAM Kabupaten Malang yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan air pelanggan di Kota Kepanjen dan sekitarnya, Minggu (21/1/2018). 

SURYAMALANG.COM, KEPANJEN - Perusahaan Daerah (PD) Jasa Yasa belum bisa memastikan debit air dari pemandian Metro yang bakal dikerjasamakan dengan PDAM Kabupaten Malang.

Pasalnya, PD Jasa Yasa masih harus menghitung debit air yang dibutuhkan obyek wisata pemandian air Metro di Kepanjen sebelum dimanfaatkan PDAM untuk menghindari terjadinya persoalan.

Direktur Utama PD Jasa Yasa Kabupaten Malang, Ahmad Faiz Wildan mengatakan, dalam perjanjian kerjasama antara PD Jasa Yasa dengan PDAM yang dilakukan pada masa kepemimpinan Direksi lama belum menyangkut debit air yang dikerjasamakan.

Demikian pula dengan besaran nilai kompensasi yang bakal didapatkan PD Jasa Yasa dari kerjasama pemanfaatan air bersih tumpahan dari obyek wisata pemandian Metro juga belum ditentukan besaranya.

"Maka dari itu, kamipun jika ditanya berapa debit air yang dikerjasamakan dan nilai kompensasi yang bakal didapat tentu belum bisa menjawab sekarang ini, karena masih dilakukan perhitungan dan kajian," kata Ahmad Faiz Wildan, Minggu (21/1/2018).

Dijelaskan Ahmad Faiz Wildan, debit air dari sumber air di area obyek wisata pemandian Metro Kepanjen sebenarnya tidak terlalu besar.

Sumber air di area tersebut ada di sejumlah titik lokasi yang tumpah dan mengalir begitu saja ke sungai Metro Kepanjen.

Diperkirakan debit air tumpahan dari sumber mata air di pemandian Metro yang bisa dimanfaatkan dan dikerjasamakan dengan PDAM mencapai sekitar 15 hingga 20 liter perdetik.

Debit air tumpah tersebut dirasa bisa digunakan PDAM untuk memenuhi kebutuhan air pelanggannya di wilayah Kota Kepanjen dan sekitarnya yang mengalami pertumbuhan setiap tahunya.

"Untuk itu, kamipun menunggu realisasi kerjasama pemanfaatan air tumpahan di pemandian Metro. Apalagi kerjasama itu sama-sama dilakukan antar BUMD dalam pemanfaatan kekayaan alam di Kabupaten Malang untuk kesejahteraan rakyat," tandas Ahmad Faiz Wildan.

Direktur Utama PDAM Kabupaten Malang, Syamsul Hadi mengatakan, pihaknya saat ini sedang membahas proses kerjasama pemanfaatan air tumpahan di obyek wisata pemandian Metro Kepanjen.

Karena bagaimanapun, kerjasama yang dilakukan antara dua BUMD harus sama-sama memberikan hasil dan tidak ada yang dirugikan.

"Untuk itu, perlu ada pembahasan dan kajian lebih mendalam dalam kerjasama tersebut," kata Syamsul Hadi.

Ditambahkan Kabag Umum dan Humas PDAM Kabupaten Malang, Eko Priyo Ardiyanto, saat ini PDAM selain mematangkan kerjasama dengan PD Jasa Yasa juga sedang melakukan pengurusan Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

Akan dibuat  bak penampungan air tumpahan di kawasan wisata pemandian Metro Kepanjen yang bakal dibangun PDAM.

Karena bagaimanapun, bangunan bak penampungan tersebut harus memiliki perizinan resmi sebagai aset PDAM Kabupaten Malang.

"Tapi yang jelas, bila air bersih tumpahan dari area obyek wisata pemandian Metro sudah bisa difungsikan maka kebutuhan air oleh pelanggan PDAM di Kota Kepanjen dan sekitarnya yang terus bertambah bisa dilayani semua nantinya," tutur Eko Priyo Ardianto.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved