Travelling
Bermain Rafting saat Musim Hujan, Operator Rafting di Kota Batu Terapkan Prosedur Ini
Sama seperti Batu Rafting, pihak Kali Watu tidak akan memberangkatkan rombongan jika debit air di atas 50 cm.
Penulis: Benni Indo | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, BATU – Saat musim hujan tiba, usaha wisata rafting di Batu Rafting ternyata diminati banyak orang.
Jika dalam sebulan biasanya ada 300 orang yang rafting, saat musim hujan seperti saat ini jumlah tamu justru bisa melonjak hingga 700 orang.
Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan rafting karena saat musim hujan sungai yang dilewati menawarkan tantangan tersendiri.
Saat bermain rafting di musim hujan, justru membuat adrenalin meningkat.
Hal itulah yang mendorong wisatawan di Batu Rafting meningkat saat musim hujan.
“Mereka rata-rata mencari tempat yang bisa memacu adrenalin. Makannya justru meningkat,” kata Ainul Sodikin, koordinator lapangan Batu Rafting, Jumat (26/1/2018).
Dengan meningkatnya jumlah pengunjung di musim hujan, pihak Batu Rafting mengutamakan keselamatan bagi pengunjung.
Dijelaskan Ainul, jika biasanya hanya ada satu pemantau saja di sepanjang jalur sungai, kali ini disediakan tiga pemantau.
“Mereka memantau di garis start, pertengahan jalur dan di garis finish,” paparnya.
Mereka juga dilengkapi dengan alat komunikasi seperti handy talkie (HT) dan ponsel untuk memudahkan komunikasi.
Meskipun bermain rafting saat musim hujan memacu adrenalin, pihak Batu Rafting juga mempertimbangkan tinggi debitnya air.
Jika tinggi debit air di atas 50 cm, maka pihak Batu Rafting tidak memberangkatkan rombongan.
Mereka akan menunda hingga debit air menurun.
Sebagian besar wisatawan yang datang ke Batu Raftaing berasal dari luar kota maupun manca negara.
Mereka pun bisa memahami kondisi jika debit air di atas 50 cm.