Malang Raya
Masih Banyak Lembaga PAUD di Kota Malang yang Belum Terakreditasi
KB baru ada akreditasi sekitar 2012. Sedang pos PAUD biasanya tempatnya menumpang karena bergabung dengan kegiatan Posyandu dan BKB.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Masih banyak lembaga PAUD di Kota Malang yang belum diakreditasi, terutama kelompok bermain (KB).
"Kalau untuk TK lumayan banyak yang terakreditasi. Kalau untuk PAUD sifat akreditasinya sunnah," jelas Suyadi, Ketua Himpaudi (Himpunan Pendidikan Anak Usia Dini) Kota Malang kepada SURYAMALANG.COM, Jumat (26/1/2017).
Ia ditemui di sela rakor pengelolaan PAUD menyongsong akreditasi berbasis online dan penguatan lembaga dengan sispena. KB baru ada akreditasi sekitar 2012. Sedang pos PAUD biasanya tempatnya menumpang karena bergabung dengan kegiatan Posyandu dan BKB.
Bagi yang belum berakreditasi maka harus mempersiapkan dengan acuan delapan standar pendidikan.
"Jika belum memiliki delapan standar itu maka pengelola ya sulit untuk memenuhi persyaratan melakukan akreditasi," kata dia.
Tahun ini di Jawa Timur kebagian kuota akreditasi 6000 lembaga PAUD. Dari Kota Malang yang sudah mengajukan persyaratan sekitar 50 lebih lembaga. Pengelola mengajukan sebelum 25 Desember 2017 lalu.
Hal itu berpeluang divisitasi asesor. Kuota Jatim untuk akreditasi lembaga paud termasuk terbesar di Jawa Timur. Sedang bagi yang belum mengajukan, maka akan ada pelatihan meski belum divitasi asesor.
Di Jatim, jumlah pos PAUD sudah overload mencapai 14.000 dari target 10.000. Sehingga perlu tetap dipertahankan kualitasnya. Lembaga diakreditasi maka manfaatnya bagi masyarakat adalah bisa mengetahui apakah lembaga itu melaksanakan minimal delapan standar pendidikan.
Sedang bagi lembaga juga bisa jadi tolak ukur apakah sudah memenuhi standar minimal pendidikan. Menurut dia, berbeda dengan akreditasi SD, akreditasi paud tahun ini diberi kuota leluasa. Jumlah lembaga paud di Kota Malang ada 500 an.