Fasilitas Publik Malang Raya
Banyak Halte Mangkrak, DPRD Kota Malang Tunggu Program Bus Trans Jatim
Mayoritas halte di Malang Raya tidak beroperasi optimal, dan tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
SURYAMALANG.COM, MALANG - Mayoritas halte di Malang Raya tidak beroperasi optimal, dan tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Infrastruktur transportasi publik ini belum optimal karena sistem transportasi publik juga tidak memadai.
Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita mengatakan saat transportasi publik tidak berfungsi optimal. Amithya berharap program By The Service (BTS) atau bus Trans Jatim segera beroperasi di Kota Malang.
"Kalau Pemprov Jatim masih on track, kan ada BTS. Kalau program ini berjalan, halte pasti berfungsi," kata Amithya kepada SURYAMALANG.COM, Kamis (11/9).
Amithya menyebutkan DPRD selalu mendorong transportasi publik dikolaborasikan dengan angkot yang kini kian terpinggirkan. Menurutnya, skema itu bisa menjawab kebutuhan transportasi pelajar sampai masyarakat umum.
"Kalau bisa, angkot masuk ke jalur sampai jalan kecil. Itu otomatis membuat struktur transportasi berfungsi, dan bisa mengurangi kemacetan," tambahnya.
Politisi PDIP ini mengakui kondisi halte saat ini masih jauh dari ideal. Beberapa halte tidak terawat, bahkan berubah fungsi sehingga tidak nyaman digunakan.
"Ada beberapa halte yang sudah lama tidak terpakai, akhirnya jadi persoalan sendiri. Jadi tidak bagus juga situasinya. Itu harus direvitalisasi," terangnya.
Kondisi serupa juga terjadi di Kota Batu. Banyak halte yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Bahkan Pemkot Batu berencana membongkar halte berbentuk buah dan sayur yang sempat menjadi ikon bagi Kota Batu.
Anggota DPRD Kota Batu, Khamim Tohari mengatakan dulu halte ikonik itu dibangun agar calon penumpang yang mau naik angkot biar tidak kepanasan.
"Tapi seiring berjalannya waktu dan perkembangan jaman, banyak orang yang lebih memilih naik kendaraan pribadi. Sekarang jarang orang yang naik angkot, sehingga halte-halte itu tidak berfungsi lagi," kata Khamim, Minggu (14/9).
Karena tidak ada peremajaan cat, halte-halte tersebut terkesan kumuh dan kotor. "Apalagi halte-halte itu sering digunakan anak jalanan tidur, dan kadang digunakan untuk kencing. Makanya kami ajukan agar halte-halte itu dibongkar saja," tambahnya.
Khamim berharap pembongkaran halte-halte itu membuat penataan Kota Batu semakin lebih baik. "Pembongkaran halte-halte itu juga untuk menunjang pariwisata di Kota Batu," terangnya.(Benni Indo/Dya Ayu)
Anggota DPRD Kabupaten Malang Sebut Halte Mangkrak karena Pergeseran Moda Transportasi |
![]() |
---|
Warga Kota Malang Enggan Lewat Jembatan Penyeberangan Orang, Katanya Capek Harus Naik-Turun Tangga |
![]() |
---|
Puluhan Halte di Kabupaten Malang Mangkrak, Berubah Fungsi Jadi Lapak Pedagang Kaki Lima |
![]() |
---|
Respons Anggota DPRD Terkait Kondisi Halte di Kota Batu yang Tak Terawat |
![]() |
---|
Angkot Sepi, Halte di UB Malang Beralih Fungsi untuk Singgah Sementara Pengemudi Ojol dan Mahasiswa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.