Nasional

Kisah Miris di Balik Kecelakaan di Tanjakan Emen, Astaga! Ternyata Begini Kelakuan Orang pada Korban

Kecelakaan di Tanjakan Emen tak hanya menyisakan duka. Kecelakaan itu juga meninggalkan kisah miris.

Editor: Zainuddin
ANTARA FOTO/Yusup Suparman
Warga melihat lokasi tabrakan di Tanjakan Emen, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu (10/2/2018). 

SURYAMALANG.COM - Kecelakaan maut terjadi di Tanjakan Emen, Jalan Raya Bandung-Subang, Kampung Cicenang, Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (10/2/2018).

Kecelakaan itu sangat mengenaskan.

Ada 56 orang korban dalam tragedi berdarah ini.

Sedikitnya 27 orang dinyatakan meninggal dunia.

Kecelakaan ini bermula saat bus nopol F 7959 AA yang membawa rombongan wisatawan dari Tangerang Selatan tidak bisa dikendalikan.

Diduga rem bus itu blong.

Beberapa saat kemudian, bus menabrak motor nopol T 4382 MM di depannya.

Setelah itu, bus menabrak tebing di kiri jalan dan terguling.

Dalam insiden tersebut, polisi menetapkan soport bus, Amirudin (32) sebagai tersangka.

Beberapa hari setelah kecelakaan maut itu, korban selamat bernama Karmila diundang di acara Hitam Putih Trans7 untuk menjadi narasumber.

Acara tersebut ditayangkan pada Kamis (15/2/2018) malam.

Dalam acara yang dibawakan Deddy Corbuzier tersebut, Karmila berbagi kisah pilunya saat menjadi korban insiden mengerikan tersebut.

Di segmen kedua, dia menceritakan tentang kronologi terjadinya kecelakaan.

Namun, kisah pilu Karmila baru terasa pada segmen ketiga.

Kala itu, Deddy bertanya soal orang-orang yang pada merekam kejadian tersebut tapi tidak mau meminjamkan ponselnya.

“Benar seperti itu kejadiannya, bisa Anda cerita lebih jelas lagi?” tanya Deddy pada Karmila.

Karmila mengisahkan saat berhasil keluar dari bus, dia melihat banyak orang yang mendokumentasikan insiden tersebut.

Dia ingin meminjam ponsel kepada satu orang yang merekam kejadian tersebut untuk menghubungi keluarganya.

“Kayaknya dia pura-pura gak lihat saya,” tuturnya.

Akhirnya wanita berjilbab hitam itu berdiri.

Dia sekali lagi minta izin untuk meminjam ponselnya.

“Dia bilang gak ada pulsa bu, ga ada sinyal bu.”

“Toh kenapa dia bisa nge-shoot, semua dishoot.”

“Malah saya yang diviralin sama dia, 'kan?” terang Karmila.

Karmila mengaku sakit hati dengan kelakuan orang-orang yang mendokumentasikan dirinya tapi tidak mau membantunya.

“Sampai orang turun dari mobil, nge-videoin gitu,” katanya.

Merasa kesal dengan orang-orang yang mendokumentasikannya, Karmila pun menyerah untuk meminjam ponsel dari mereka.

Untungnya, rombongan dari bus lain datang.

Karmila pun meminjam ponsel dari temannya di bus lain untuk menghubungi suaminya.

“Orang-orang di sekitar sana ketika merekam video apakah ada juga yang turun menolong?” tanya Deddy.

Karmila menjelaskan bahwa saat itu ada segerombolan anak muda yang datang membantu.

Namun, dirinya mempertanyakan tindakan gerombolan pemuda tersebut.

“Soalnya saat kejadian, handphone satupun kita gak ada. Hilang semua,” terang Karmila.

“Temen saya ada, bu Yana, dia uang lima juta, kartu identitas, sama handphone dua lenyap, enggak ada,” imbuhnya.

Karmila menjelaskan, bahkan tas temannya itu juga tidak ada.

Untuk lebih jelasnya, kamu bisa menyaksikan video di bawah ini.

Berita ini sudah dimuat di Tribunstyle.com dengan judul Kisah Pilu Korban Kecelakaan di Tanjakan Emen, Banyak Orang Merekam Tapi Tak Mau Pinjamkan Ponsel!

Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved