Malang Raya
Sebagian Seksi Jalan Tol Malang - Pandaan Difungsikan saat Lebaran 2018
JALAN TOL MALANG - PANDAAN. Butuh total lahan 15 hektare. Yang sudah dibebaskan 13,5 hektare. Inilah tahapan dan jadwalnya. Semoga lekas beres.
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: yuli
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - PT Jasamarga Pandaan Malang (JPM) menargetkan pembangunan tol Malang - Pandaan (Mapan) selesai September 2018. Termasuk pembangunan Seksi V yang terentang Pakis - Madyopuro (Kota Malang).
Hal ini disampaikan oleh Pjs Wali Kota Malang Wahid Wahyudi dan Direktur Utama PT JPM Agus Purnomo dalam konferensi pers di Balai Kota Malang, Rabu (21/2/2018).
Pjs Wali Kota Malang Wahid Wahyudi dan jajaran Pemkot Malang bertemu dengan PT JPM di ruang sidang Wali Kota Malang, Rabu (21/2/2018).
Pertemuan itu membahas perkembangan jalan tol Mapan. Wahid yang baru sepekan menjabat sebagai Pjs wali kota ingin mengetahui sejauh mana perkembangan pembangunan jalan tol itu. Karenanya, ia meminta paparan dari investor pembangunan jalan tol itu yakni PT JPM, anak perusahaan PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Usai mendengarkan paparan dari pihak JPM, kepada wartawan, Wahid memaparkan perkembangan pembangunan tol Mapan.
Menurutnya, pembangunan tol Mapan di Kota Malang memakai lahan seluas 15 hektare. Dari luas itu, lahan seluas 13,5 hektare sudah dibebaskan.
"Tinggal 1,5 hektare yang sedang diupayakan dipercepat pembebasannya," ujar Wahid. 1,5 hektare itu antara lain meliputi lahan kosong aset Pemkot Malang, tower listrik, juga 51 bidang tanah milik warga di Kelurahan Madyopuro Kecamatan Kedungkandang Kota Malang.

Wahid menuturkan, aset Pemkot Malang sudah siap diserahkan ke pemerintah pusat. Sedangkan tower listrik akhirnya tidak mengganggu karena pembangun jalan tol membuar rekayasa sehingga jalan tol bisa mengindari tower listrik tersebut.
"Nah sedangkan untuk yang 51 bidang aset milik warga, saat ini dalam proses konsinyasi. Tadi pihak PN Kota Malang akan membantu agar proses pembayaran pembebasan lahan ini selesai, sehingga bulan Maret proses pembebasan lahan sudah selesai," ujar Wahid.
Jika pembebasan lahan itu selesai, maka pihak pembangun bisa segera membangun jalan tol tersebut. Wahid menuturkan, secara teknik pembangunan jalan itu bisa dilakukan selama lima bulan.
"Kalau bisa September nanti semua konstruksi sudah selesai, untuk semua seksi," tegas Wahid.
Tol Mapan terbagi atas lima seksi yakni Pandaan - Purwodadi (seksi I), Purwodadi - Lawang (seksi II), Lawang - Pakis (seksi III), Pakis - Asrikaton (seksi IV), dan Asrikaton - Malang/Madyopuro (seksi V). Jalan tol ini sepanjang 38,48 kilometer.
Wahid menambahkan, untuk seksi 1 dan 3 ditargetkan bisa melayani angkutan Lebaran pada masa Lebaran 2018 nanti.
"Kalau bisa seksi 1,2 dan 3. Tetapi kalau di seksi 2 ada kendala yakni pembebasan lahan, dan tidak bisa beroperasi, maka untuk layanan angkutan Lebaran sementara memakai seksi 1 dan 3 dulu, dengan melewati jalur arteri. Untuk persiapan itu tentunya nanti kami lakukan rekayasa lalu lintas," tegas lelaki yang juga Kepala Dinas Perhubungan pemprov Jatim ini.
Ia menegaskan, keberadaan jalan tol Mapan merupakan kebutuhan bagi Malang Raya untuk memecah kemacetan, serta melancarkan distribusi barang dan orang antara Surabaya - Malang dan sebaliknya.