Trenggalek
Polisi Datangi 'Rumah Jin' di Rumah Tukinem Trenggalek, Lalu Temukan Hal Tak Terduga
Kemis adalah sosok makhluk halus yang disebut para tersangka pembunuhan Tukinem (51) yang menyebabkan kesurupan massal.
Penulis: David Yohanes | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.com, Trenggalek - Kasat Reskrim Polres Trenggalek, AKP Sumi Andana memimpin dua anak buahnya untuk memeriksa punden Kemis, Kamis (8/3/2018).
Kemis adalah sosok makhluk halus yang disebut para tersangka pembunuhan Tukinem (51) yang menyebabkan kesurupan massal.
Sebelumnya Sumi mendatangi rumah Tukinem, dan meminta suaminya, Riyanto untuk menunjukkan arah.
Diantar anak sulungnya, Budi dengan sepeda motor Riyanto menuju ke makam Desa Surenlor, Kecamatan Bendungan. Di lokasi makam yang penuh semak belukar ini, Riyanto menuju ke bagian tepi.
Agak terpisah dari area makam utama, Riyanto menunjuk ke sebuah makam kecil tanpa nama. Rianto mengatakan, Kemis sebenarnya hanya jasad bayi yang keguguran ketika masih berusia beberapa bulan.
"Ini juga bukan anak saya, tapi anaknya Pak Soiri," terang Rianto.
Soiri adalah suami dari Tukijem, adik dari Tukinem sehingga jika diruntut, andai saja Kemis lahir ia adalah keponakan dari Tukinem.
Lanjut Riyanto, sebenarnya makam kecil itu tidak punya nama.
Menurutnya saat Rini kecil ia pernah kesurupan oleh roh halus yang mengaku anak dari Tukijem yang lahir prematur.
Sosok itu juga mengaku bernama Kemis. "Sejak saat itu makam ini disebut pundennya Kemis," tambah Riyanto.
Sejak kejadian kesurupan itu keluarga Riyanto percaya Kemis menyatu dengan Rini.
Dengan keberadaan Kemis bersamanya, Rini dipercaya menjadi orang sakti. Soiri yang ditemui mengakui, jika punden yang disebut Kemis adalah makam anaknya yang keguguran saat masih beberapa bulan.
"Tapi saya dan keluarga tidak pernah memberi nama Kemis. Bagaimana diberi nama, wong masih belum berbentuk," terang Soiri.
Sementara Kasat Reskrim Polres Trenggalek, AKP Sumi Andana mengatakan, keberadaan punden itu diungkapkan oleh semua tersangka.
Pihaknya perlu melakukan olah TKP tambahan dan memeriksan punden, untuk mengonfirmasi semua penjelasan tersangka.
"Tidak hanya para tersangka, para saksi juga mengungkapkan keberadaan punden Kemis. Kami perlu cek, apa sebenarnya Kemis ini," ujar Sumi.
Tersangka Tambahan
Penyidik Satreskrim Polres Trenggalek menetapkan tiga tersangka baru tewasnya Tukinem (51). Tersangka baru berasal dari 11 saksi baru yang diperiksa hingga Rabu (7/3) malam.
Masih menurut Sumi, ketiga tersangka baru ini berjenis kemalin laki-laki.
Mereka berinisila Y, W dan R. Namun Sumi menolak memaparkan peran masing-masing terangka. Menurutnya, mereka masih mempunyai pertalian darah.
"Salah satunya ada ikatan pernikahan. Nanti secara lengkap biar PakKapolres yang menyampaikan," ujarnya.
Lagi-lagi Sumi menolak menjawab, saat ditanya apakah salah satu tersangka adalah suami Tukinem, Riyanto.
Sumi hanya menjelaskan, ketiga tersangka baru ini dijerat pasal 531 KUHPidana, yaitu tidak memberikan pertolongan kepada orang yang dalam bahaya.
"Tiga tersangka baru ini tidak ditahan, karena ancamannya hanya tiga bulan," ungkap Sumi.
Hingga kini penyidik masih mendalami dua motif pembunuhan Tukinem, yaitu motif murni ritual dan motif asmara.
Diduga ada orang ketiga yang menjadi sumber masalah rumah tangga Tukinem dan Riyanto. Namun Sumi menolak mengungkap lebih detail kisah asmara ini.
Minggu (4/3) Tukinem (51) warga Dusun Jerukgulung, Desa Surenlor, Kecamatan Bendungan ditemukan mati lemas.
Kematian Tukinem bermula dari ritual yang diusulkan anak keduanya, Rini Astuti. Ritual penyembuhan dan pengusiran roh halus ini dengan cara memasukkan satu ikan teri ke dalam mulut Tukinem.
Rini kemudian memasukkan selang dengan air yang mengalir ke dalam mulut Tukinem. Agar air tidak tumpah, mulut Tukinem disumpal dengan kain handuk. Ritual ini dilakukan selama 30 menit hingga Tukinem tidak bisa bernafas.
Dari hasil otopsi menunjukkan rongga dada, paru-paru dan saluran nafas terendam air. Di bagian paru-paru saja ada 80 cc air. (*)