Bangkalan

Tak Diberi Utang saat Sarapan, Pria ini Nekat Tusuk Ibu Pemilik Warung di Bangkalan

Pemilik warung yang menjadi korban pembunuhan, Hj Aisyah Tiani (54), warga Desa Pesanggrahan, Kecamatan Kwanyar, Bangkalan

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.com/Ahmad Faisol
Tersangka Sholeh ketika dihadirkan dalam pers rilis di Mapolres Bangkalan, Jumat (9/3/2018). Ia tega membunuh perempuan renta, Hj Aisyah (53) yang berjualan mi instan dan jajanan siswa SDN Pesanggrahan 3, kecamatan Kwanyar, Kamis (8/3/2018). 

SURYAMALANG.com, BangkalanPemilik warung yang menjadi korban pembunuhan, Hj Aisyah Tiani (54), warga Desa Pesanggrahan, Kecamatan Kwanyar, Bangkalan masih ingat sosok tersangka Sholeh (23) warga Desa Paoran, Kecamatan Kwanyar.

Kedatangan tersangka ke warung korban merupakan kunjungan kedua, Kamis (8/3/2018).

Korban ingat betul, Sholeh meninggalkan hutang makan Rp 5.000 pada kunjungan pertama beberapa bulan yang lalu.

"Dia (Sholeh) memang bekerja di Jakarta, sesekali datang dan pergi. Ibu itu tidak mengenalnya, tapi ingat jika (pelaku) pernah berkunjung ke warung," ungkap seorang tetangga korban.

Almarhumah merupakan perempuan renta yang tidak mempunyai anak.

Baginya, uang sebesar Rp 5.000 tentu saja sangat berarti.

Maklum, warungnya hanya menyediakan mi instan dan jajanan untuk anak-anak SDN Pesanggrahan 3.

Kontan saja, korban langsung kesal begitu melihat pelaku kembali datang ke warungnya.

Tambahlagi, pelaku yang datang dengan menumpang becak itu, berniat makan dengan berhutang lagi.

Di hadapan Kapolres Bangkalan AKBP Anissullah M Ridha, Sholeh mengaku hanya di kesal karena tidak diberi hutang makan untuk sarapan pagi.

"Kesal saja karena tak diberi hutang makan. Baru dua kali ini datang ke warung itu.

Saat pertama saya berhutang Rp 5.000," ujar Sholeh saat pers rilis di Mapolres Bangkalan, Jumat (9/3/2018).

Saat itu juga, pemuda tamatan sd itu langsung mengambil pisau dapur dan menusuk leher korban.

Tak cukup di situ, pelaku juga membabi buta menancapkan golok ke tubuh korban. Pisau dan golok itu berada di warung korban.

"Saya seperti orang gila, tidak tahu juga kok sampai begitu," pungkas pemuda lajang yang menjadi buruh di sebuah depot nasi goreng di Jakarta.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved