Malang Raya

104 Tahun Kota Malang - Bertumbuh Melayani Secara Maksimal Demi Kesejahteraan Warga

Kota Malang menjadi kota yang terus tumbuh menjadi lebih baik dan profesional, di tengah sejumlah persoalan yang harus dicarikan solusinya

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM/Samsul Hadi
Bundaran Alun-alun Tugu Kota Malang. 

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Tanggal 1 April 2018, Kota Malang berusia 104 tahun. Usianya melebihi satu abad semenjak kota yang diapit empat gunung ini dibentuk menjadi sebuah kota praja di masa
Hindia Belanda 1 April 1914.

Kota Praja Malang kemudian ditata oleh arsitek Ir Herman Thomas Karsten atas perintah Wali Kota Malang pertama Bussemaker.

Kini, 1914 - 2018, Kota Malang memasuki usia 104. Bukan sebuah usia muda. Tetapi Kota Malang tidak mau berjalan mundur, atau termakan tuanya usia. Kota Malang terus tumbuh seiring bertambahnya usia.

Tumbuh menjadi sebuah kota besar. Tumbuh menjadi lebih baik. Tumbuh di kancah nasional dan internasional, serta terus tumbuh untuk melayani rakyat.

Karena itulah, di hari jadinya yang ke-104 ini Pemerintah Kota Malang memilih tema 'Bertumbuh Melayani'.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang, Wasto mengatakan alasan mengapa Pemkot memilih tema itu.

"Filosofinya, Kota Malang ini masih akan terus tumbuh menjadi kota yang besar. Dan yang penting adalah tumbuh lebih baik, dan semua komponen pemerintahan di Kota Malang mau dan mampu melayani secara maksimal supaya rakyat makin sejahtera," tegas Wasto.

Kepala Bagian Humas Pemkot Malang, Nurwidianto menambahkan, pertumbuhan itu bisa dilihat dari pertumbuhan sektor ekonomi. Juga pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Malang yang terakhir tahun 2016 tercatat 80,46.

"Angka IPM ini masih jauh di atas nasional yang mencapai 70,18," lanjut Wiwid, panggilan akrabnya.

Angka PDRB Kota Malang juga terus tumbuh, juga pendapatan per kapitanya. Dan ada penurunan angka kemiskinan setiap tahunnya, meskipun masih diwarnai dengan indeks gini yang cukup tinggi.

Komposisi sektor ekonomi di Kota Malang terbagi dalam beberapa sektor. Paling tinggi adalah perdagangan besar, dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, kemudian diikuti oleh industri pengolahan. Kemudian ada jasa konstruksi, jasa pendidikan, penyediaan akomodasi dan makan minum, lalu ada informasi dan komunikasi, serta lain-lain.

Dengan pembagian sektor ekonomi ini, maka tidak aneh jika Kota Malang disebut sebagai Kota Jasa. Namun beberapa tahun terakhir, ada pertumbuhan di lini lain sektor ekonomi. Yakni tumbuhnya lini ekonomi kreatif.

Ekonomi kreatif ini ada yang tumbuh dari modal yang sudah dimiliki Kota Malang yakni UMKM, pendidikan, juga insfrastruktur informasi dan komunikasi, serta komunitas kreatif.

Terbentuknya lini ekonomi kreatif ini pula menjadi modal bagi Kota Malang untuk menyebut dirinya sebagai Kota Kreatif.

"Tidak hanya ekonomi, tetapi kami juga tumbuh melayani dalam hal layanan kepada masyarakat. Karena ini tugas dari ASN dan pemerintahan Kota Malang sendiri untuk terus tumbuh dan lebih baik dalam melayani masyarakat," tegas Wiwid.

Pjs Wali Kota Malang, Wahid Wahyudi menyampaikan, banyak pesan untuk Kota Malang ketika membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Malang 2019 awal pekan di akhir Maret 2018 lalu.

Pesan itu tentunya untuk menggenjot pertumbuhan di Kota Malang. Pesan itu antara lain mulai dari pentingnya transportasi cepat, aman, dan nyaman di Kota Malang dan Malang Raya, investasi yang harus dijaga, juga pentingnya menekan indeks gini di Kota Malang.

"Kita bersyukur sektor ekonomi meningkat. Investasi di Kota Malang juga baik karena kondisi di Jatim baik dan adanya kemudahan investasi. Oleh karena itu, kondusivitas ini harus dijaga untuk menjaga iklim investasi di Kota Malang. Juga perlunya saya tekankan untuk menekan indeks gini salah satunya dengan penataan sektor UMKM," tegas Wahid.

Wahid juga mengingatkan aparatur sipil negara (ASN) Kota Malang untuk menjadi ASN yang kekinian, salah satunya dengan pemanfaatan teknologi informasi. Karena itu, ia menegaskan supaya semua layanan yang bersentuhan dengan masyarakat, ataupun kinerja ASN harus didukung oleh teknologi.

"Karena layanan memakai teknologi informasi ini tidak membutuhkan sarana dan prasarana yang mahal," tegasnya.

Dengan itu semua, Wahid berharap Kota Malang menjadi kota yang terus tumbuh menjadi lebih baik dan profesional, di tengah sejumlah persoalan yang harus dicarikan solusinya.

Dengan semua persoalan yang harus dipecahkan, juga terus memperbaiki diri untuk melayani masyarakat, Pemerintah Kota Malang berkomitmen untuk terus tumbuh melayani.

Tamales ngalu nuhat Kota Malang ke-104.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved