Trenggalek

Ritual Masukkan Pulung yang Jadi Kedok Penari Barongan Trenggalek untuk Cabuli Anak Didiknya

Penari barongan asal Trenggalek ini mengaku menyetubuhi satu anak, dan mencabuli sembilan anak lain lain.

Penulis: David Yohanes | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM/David Yohanes
Penari barongan, Hadi Ma'rufin (41) setelah ditangkap anggota Polres Trenggalek 

SURYAMALANG.COM, TRENGGALEK - Hadi Ma'rufin (41) mengakui perbuatannya.

Tersangka pencabulan asal Desa Sukorame, Kecamatan Gandusari, Trenggalek itu mengaku menyetubuhi satu anak.

Sedangkan sembilan anak lain hanya dicabuli, seperti diremas-remas.

“Saya menyesal. Saya minta maaf kepada semua anak yang menjadi korban,” ujar Hadi kepada SURYAMALANG.COM di Mapolres Trenggalek, Rabu (18/4/2018).

Menurutnya, ritual memasukkan pulung hanya sebagai kedok.

Sebenarnya ritual ini hanya memasangkan ikat kepala yang sudah diberi mantra.

( Baca juga : Pesta Seks Tukar Pasangan di Hotel Lawang Malang, Begini Nasib 3 Pasutri yang Terciduk )

Biasanya ritual ini dilakukan di ruang tamu, lalu dilanjutkan menonton pertunjukan tari barongan di ruang tamu bersama.

“Saat itu saya khilaf. Awalnya ingin mengobati (salah satu korban) yang jatuh dari motor,” ucap Hadi.

Sebenarnya Hadi memang penari barongan yang biasa pentas bersama kelompok jaranan.

Hadi melatih anak-anak menari barong sekitar sebulan sebelumnya.

“Kebetulan ada satu anak yang saya latih, lalu dia mengajak  temannya sehingga berkumpul banyak anak,” tuturnya.

Semua korban yang sudah diketahui berasal dari Tulungagung.

( Baca juga : Pantas Saja Rudal Tomahawk Mudah Dihancurkan, Ternyata ini Kehebatan S-200 )

Saat ini tari barongan memang sedang naik daun di Tulungagung, dan Trenggalek.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved