Benarkah Putri Saddam Hussein jadi Penyandang Dana ISIS yang Sedang Diburu Interpol?
Dikutip dari Al Arabiya, Raghad, telah bersumpah untuk menghadapi semua orang yang menghina dirinya
Pada 2 Juli 2006, penasehat keamanan nasional Irak Muwaffaq al-Rubaie menyatakan bahwa Raghad dan ibunya Sajida Talfah diburu pemerintah.
Mereka dicari karena mendukung pemberontakan di Irak.
Sementara itu, perdana Menteri Yordania, Marouf al-Bakhit , membuat sebuah pernyataan mengejutkan.
Marouf al-Bakhit menyatakan bahwa Raghad berada di bawah perlindungan keluarga kerajaan Yordania.
Ia juga mengatakan bahwa keberadaan Raghad Saddam Hussein dan anak-anaknya di Yordania dimotivasi atas pertimbangan kemanusiaan.
Keberadaan Raghad di Yordania diakui sebagai tamu keluarga kerajaan Hashemite (Raja Abdullah II ).
Raghad berada di bawah perlindungan keluarga kerajaan sebagai pencari suaka sesuai dengan tradisi Arab.
Pada 30 Desember 2006, Saddam Hussein dieksekusi di Irak.
Sebelum eksekusi, Raghad meminta mayat ayahnya untuk sementara dikubur di Yaman, sampai pasukan koalisi diusir dari Irak.
Dengan berjuluk 'Little Saddam', Raghad muncul sebagai penjaga warisan kekuasaan Saddam Hussein.
Raghad disebut sebagai penjaga kekusaan ayahnya.
Raghad disebut "Little Saddam," dan dia telah mendapatkan nama yang sesuai dengan sifatnya.
Setelah eksekusi ayahnya, Raghad terobsesi untuk melakukan pemberontakan melawan pemerintah Irak.
Pada bulan Agustus 2007, agen polisi internasional Interpol mengumumkan bahwa mereka telah mengedarkan surat perintah penangkapan untuk Raghad.
Interpol menduga bahwa Raghad dan para pembantunya telah membantu Pemberontakan di Irak.