Benarkah Putri Saddam Hussein jadi Penyandang Dana ISIS yang Sedang Diburu Interpol?
Dikutip dari Al Arabiya, Raghad, telah bersumpah untuk menghadapi semua orang yang menghina dirinya
Diduga ketika hidup dalam kemewahan di Yordania, dengan kekayaan yang melimpah, Raghad mendukung Negara Islam Irak dan Levant.
Interpol menduga Raghad bertujuan untuk kembali merebut kekuasaan di Baghdad, ibu kota Irak.
Sementara itu, saat dimintai tanggapan atas pencantuman namanya dalam daftar pencarian orang dicari Raghad mengeluarkan sebuah pernyataan.
Dikutip dari Al Arabiya, Raghad, telah bersumpah untuk menghadapi semua orang yang menghina dirinya.
Raghad berniat untuk menuntut mereka kembali.
Raghad mengungkapkan melalui telepon bahwa dia saat ini tidak berada di Yordania seperti yang diyakini sebelumnya oleh media.
Dinas keamanan Irak, pada Minggu (4/2/2018), mengumumkan daftar pencarian bagi 60 orang.
Orang-orang yang dicari dicurigai menjadi anggota ISIS, al-Qaeda, atau Partai Baath (partai politik milik mantan diktator Saddam Hussein).
Termasuk dalam daftar tersebut ada nama Raghad.
Mengenai daftar pencarian orang yang dikeluarkan dinas keamanan Irak, Raghad mengatakan bahwa ia mengetahui hal ini sejak 2006.
Dia mengutuk apa yang disebutnya sebagai penghinaan yang dideritanya sebagai ibu dari lima anak.
Dikutip dari National Review, Raghad telah mengambil peran dalam politik.
Diduga, ia juga seorang penyandang dana bagi para pemberontak.
Tuduhan yang sama dihadapi ibunya, Sajida yang bermukim di Qatar.
Keduanya dicari oleh pemerintah Irak sebagai buronan.