Nasional
Hari Kartini 21 April - Misteri Penyebab Kematian Kartini, Mulai Dugaan Diracun sampai Kajian Modern
Penyebab kematian Raden Kartini masih misteri. Sampai sekarang masih muncul beragam spekulasi terkait penyebab kematiannya.
Proses persalinan itu berjalan lancar.
Ibu dan bayi dalam keadaan sehat.
Empat hari kemudian, tepatnya 17 September 1904, datang dokter Belanda bernama dr. Van Ravesteyn.
Dokter tersebut datang untuk memeriksa keadaan Kartini dan anaknya.
Hasil pemeriksaan mengatakan keduanya sehat dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Bahkan mereka sempat minum anggur bersama untuk keselamatan ibu dan bayi.
Setelah minum anggur itulah Kartini langsung sakit dan hilang kesadaran.
Ravesteyn yang sedang berkunjung ke rumah lain, cepat-cepat datang kembali.
Perubahan kondisi itu terjadi begitu mendadak dan tidak wajar.
Setengah jam kemudian, dokter tidak bisa menolong nyawa pemikir wanita Indonesia yang pertama ini.
Akhirnya Kartini meninggal dunia dalam usia 25 tahun.
Desas-desus pun berkembang setelah peristiwa tersebut.
Banyak pihak yang mengatakan Kartini telah diracun.
Permainan jahat Belanda ingin agar Kartini bungkam dari pemikiran-pemikiran majunya yang ternyata berwawasan kebangsaan.
Neskipun banyak desas-desus negatif tentang kematian Kartini, keponakan Kartini, Sutiyoso Condronegoro mengatakan keluarga menerima dengan ikhlas meninggalnya Kartini.