Inilah Kisah Imah, Seorang Ibu Yang Jadi Sopir Truk Trailer Sejak Remaja

meski sudah memiliki satu cucu, Imah Suswanti masih semangat menjalani profesinya sebagai sopir truk trailer

KOMPAS.com/Andi Hartik
Imah Suswanti bersiap untuk melanjutkan pekerjaanya menjadi sopir truk trailer 

Setelah fasih, pada 1995, Imah melamar ke sebuah perusahaan yang ada di Kabupaten Pasuruan untuk menjadi sopir truk trailer.

Sempat diragukan karena Imah seorang wanita.

Namun dengan SIM B2 Umum yang dimilikinya, Imah membuktikan bahwa wanita bisa mengendarai truk trailer layaknya seorang laki-laki.

"Kalau mau masuk pabrik, kadang ada yang tidak yakin. Pernah debat saya. Saya bilang, kalau saya tidak boleh, ini SIM saya. Ayo lihat cara saya bawa kendaraan," tuturnya.

Saat ini Imah bekerja untuk salah satu perusahaan di Surabaya.

Tugasnya antar jemput barang dari Pelabuhan Perak Surabaya menggunakan truk trailer.

Sering kali Imah harus berkendara ke luar kota bahkan luar provinsi untuk mengantarkan barang yang menjadi tanggungjawabnya.

Imah pun jarang pulang ke rumah.

Jika barang yang diantarnya jauh, terkadang Imah baru pulang ke rumah seminggu kemudian.

Meski aktivitas Imah menyerupai laki-laki, sifat kewanitaannya tidak hilang.

Imah selalu menyempatkan diri untuk berhias diri sesaat sebelum berangkat mengendara.

Imah juga terbiasa membawa tas jinjing layaknya wanita biasa. Hanya saja, penampilannya sebagai sebagai seorang wanita sedikit tomboy.

Bagi Imah, berkendara di sepanjang jalan merupakan kenikmatan tersendiri.

Itu lah alasan kenapa ia masih setia dengan pekerjaannya itu.

"Senang aja di jalan. Kayak senang terus ya. Di jalan pegang setir itu senang," katanya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved