Sidoarjo
Kiai Sholeh Qosim Wafat dalam Usia 88 Tahun saat Sujud Salat Magrib
Presiden Jokowi pernah mencium tangan Kiai Sholeh Qosim asal Sidoarjo ini. Kini, ia wafat dalam usia 88 tahun.
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: yuli
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Kiai sepuh dari Sidoarjo, KH Sholeh Qosim, wafat dalam usia 88 tahun pada Kamis (10/5/2018) sekitar pukul 18.30 WIB.
Kiai kelahiran tahun 1930 itu merupakan pengasuh Pondok Pesantren Bahauddin Al Islami di Ngelom, Sepanjang, Sidoarjo.
Ia merupakan anggota laskar Hizbullah tahun 1943 pimpinan KH Masykur yang turut berjuang pada pertempuran 10 November di Surabaya.
Muhammad Natsir, santri dan tetangga dekat Kiai Sholeh Qosim, menceritakan kabar duka itu terdengar dari pengeras suara Masjid Bahauddin.
"Saya langsung ke ndalem (rumah keluarga kiai), dan melihat beliau sudah dalam posisi tidur. Tadi juga dimandikan anak dan cucu beliau, lalu disalati di ndalem," ceritanya.
Natsir mendengar cerita dari dari keluarga, Kiai Qosim meninggal dunia dalam posisi sujud waktu salat Magrib. Saat itu dia juga masih terlihat memegang tasbih.
"Keluarga lalu memanggil dokter untuk memastikan, dan diberitahukan bahwa beliau meninggal dunia," lanjutnya.
Sebelumnya diketahui Natsir sebelum wafat, Kiai Qosim sempat mengisi pengajian di Pondok Pesantren Denanyar, Jombang. Sepekan yang lalu, dia juga mengadiri haul di kawasan Ampel.
"Beliau memang sudah sangat sepuh, tapi memang kalau soal jalan, beliau sangat cepat," tambahnya.