Kisah Pilu Polisi yang Gugur saat Mako Brimob Rusuh, Mulai Pesan Terakhir Hingga Kelahiran Anak

Kisah Pilu Polisi yang Gugur Di Mako Brimob, Pesan Terakhir Hingga Tewas Jelang Ulang Tahun

Editor: Adrianus Adhi
Dok Polri
Suasana rumah tahanan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Jakarta, Kamis (10/5/2018) setelah berhasil dikuasai kembali oleh Polri. Sebanyak 155 tahanan terorisme akhirnya menyerah tanpa syarat ke pihak aparat kepolisian setelah kerusuhan selama kurang lebih 36 jam. 

"Silakan rekan-rekan media menyimpulkan apakah ini perbuatan manusiawi atau tidak. Tapi kami hormati rule of law, proses negosiasi yang kami kedepankan," jelas dia.

Dibalik kepiluan tersebut, masing-masing korban kerusuhan menyimpan kisah pilu.

1. Permintaan Terakhir

Sebelum tewas dalam bentrokan di Mako Brimob, sosok Iptu Luar Biasa Anumerta Yudi Rospuji Siswanto sempat mengatakan suatu hal kepada tetangganya.

Kata-kata yang dilontarkan Yudi itu bahkan membuat tetangganya, Hasanah (40) merasa heran.

Pasalnya, sebelumnya Hasanah belum pernah mendengar kata-kata tersebut dari Yudi kepada dirinya.

Ketika itu, Yudi sempat mengatakan bahwa dirinya ingin menitipkan Istrinya, Lutfi Hidayah yang tengah hamil tua dan tiga anaknya.

"Jadi seminggu yang lalu almarhum bilang titip istri ya, karena kan sebentar lagi mau lahiran, terus saya nanya emang mau ke mana, katanya mau pulang kampung, tapi sambil bercanda, hanya kan sebelumnya belum pernah berkata seperti itu," ungkapnya kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (9/5/2018).

Saat pemakaman, saat itupula istri Yudi melahirkan.

2. Gugur Jelang Ulang Tahun

Melansir Tribunnews.com, Saudara kembar Bripka Denny Setiadi, Dewi Lukmianti (32), menyatakan tak memiliki difirasat apapun sebelum saudara kembarnya berpulang.

"Dia memang sibuk ya. Ketemu terakhir sebulan yang lalu," kata Dewi di rumah duka, Jalan Kramat 3E, nomor 46, RT 08/010, Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (9/5/2018).

Padahal, enam hari lagi, pada tanggal 15 Mei mendatang, Denny dan Dewi hendak merayakan ulang tahun yang ke-33 tahun bersamaan dengan acara munggahan sebelum melaksanakan ibadah puasa.

 Meski demikian, Dewi menyatakan saudara kembarnya tak bisa menghadiri acara tersebut lantaran sibuk bekerja.

"Beliau bilang enggak bisa, memang waktunya karena kondisi kerjannya juga. Karena tanggal 15 Mei itu hari Selasa kan, dan hari ini, hari rabu, hari lahirnya kita," ujarnya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved