Teroris Serang Jawa Timur
Pengunjung Mal di Surabaya Jadi Sepi, Ratusan Tenant Royal Plaza Izin Tutup
Rani menyebut ratusan tenant meminta izin untuk menutup toko karena takut dengan potensi teror susulan.
Penulis: Delya Octovie | Editor: yuli
SURYAMALANG.COM, SURABAYA – Maraknya teror bom di Surabaya dan Sidoarjo sejak Minggu (13/5/2018) hingga Senin (14/5/2018), rupanya berdampak besar pada minat masyarakat untuk mengunjungi mal-mal di Surabaya.
Beberapa mal yang merasakan dampaknya, di antaranya adalah Tunjungan Plaza, Grand City Mall dan Royal Plaza. Ketiga mal sama-sama mengalami penurunan jumlah pengunjung yang signifikan.
Meski hari Senin merupakan hari kerja sehingga pengunjung mal relatif sepi, tetapi kali ini jauh lebih sepi dari biasanya.
“Hari ini sepi sekali, jelas tidak seperti biasanya. Pengunjung berkurang drastis,” kata Rani Oktavia Putri, media relations Royal Plaza, Senin (14/5/2018).
Hal senada juga diungkapkan Stefani Rini dari Grand City Mall.
Ia menyebut mal memang biasanya sepi pada hari Senin, namun tidak seperti ini.
“Sepi, beda dengan hari Senin biasanya. Sunyi gitu. Parkiran saja banyak yang kosong,” ujarnya.
Tak ingin mengabaikan segala kemungkinan teror lanjutan, ketiga mal meningkatkan keamanan mereka.
Jika sebelumnya motor tidak pernah digeledah, baik di Tunjungan Plaza, Grand City Mall maupun Royal Plaza, kini seluruh pengendara motor juga disuruh turun dari kendaraan dan membuka bagasi mereka.
“Sekarang keamanan diperketat, beberapa pintu masuk ditutup, kami arahkan ke yang lain agar lebih mudah memantau. Semua bagasi motor dan mobil sama-sama diperiksa sebelum memasuki gate parkir,” jelas Amanda, media relations Tunjungan Plaza.
Bagi pengunjung yang tidak membawa kendaraan, tetap akan melalui pemeriksaan di lobi mal.
Barang bawaan seperti tas juga akan digeledah oleh petugas keamanan.
Grand City Mal sendiri memperbanyak jumlah personel petugas keamanan.
Jika tidak ada tenant di Tunjungan Plaza dan Grand City Mall yang menutup toko karena alasan pengeboman, lain halnya dengan Royal Plaza.
Rani menyebut ratusan tenant meminta izin untuk menutup toko karena takut dengan potensi teror susulan.