Teroris Serang Jawa Timur

Pengunjung Mal di Surabaya Jadi Sepi, Ratusan Tenant Royal Plaza Izin Tutup

Rani menyebut ratusan tenant meminta izin untuk menutup toko karena takut dengan potensi teror susulan.

Penulis: Delya Octovie | Editor: yuli
sugiharto
Suasana Tunjungan Plasa Surabaya terlihat lengang pasca ledakan bom bunuh diri di tiga gereja dan Mapolrestabes Surabaya, Senin (14/5/2018). 

“Ratusan toko izin tutup. Keadaan mal jadi sepi sekali, yang hidup seakan hanya lantai G dan UG. Chaos juga hari ini. Setelah diskusi kilat dengan pihak Pakuwon, diputuskan besok tidak boleh ada tenant yang izin tutup. Kalau ada terpaksa diberlakukan denda,” ungkapnya.

Padahal menurut Rani, tidak seharusnya toko tutup pada hari-hari menjelang bulan Ramadhan, karena saat-saat itu lah penjualan akan naik, mengingat orang-orang biasanya merasa ini adalah terakhir mereka berbelanja dan makan sebelum menahan diri selama sebulan.

Tak hanya berdampak pada toko, banyak pula event Royal Plaza yang dibatalkan.

Tetapi event tersebut dari pihak promosi mal, sehingga tidak ada kerugian yang berarti.

Ada satu event komersil yang sempat meminta batal kata Rani, tetapi tidak diizinkan oleh pihak mal karena itu akan berpengaruh sekali pada pemasukan mal.

“Secara kebijakan Pakuwon juga tidak mengizinkan. Lagi pula secara logika, Royal Plaza itu kemungkinan terjadi insiden seperti itu kecil, sebenarnya dampaknya tidak sebesar yang mereka bayangkan,” imbuhnya.

Dua gereja di Royal Plaza, yakni JKI Miracle dan GBI House of Grace juga menghentikan aktivitasnya.

Sedangkan biasanya saat weekdays, mereka berlatih musik.

Hal ini dikarenakan imbauan dari polisi yang meminta gereja stop beroperasi terlebih dahulu, sebelum keadaan kota kondusif.

“Memang imbauan dari polisi kan tidak boleh ada aktivitas dulu. Tunggu sampai benar-benar kondusif,” terang Rani. 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved