Surabaya
Kampus ITS Terdampak Teror Bom Surabaya, Radikalisme Hingga HTI, Rektor Buat Pengakuan Ini
Joni juga mengatakan, terkait peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini, ITS tidak mau diklaim sebagai kampus radikal.
Penulis: sulvi sofiana | Editor: Dyan Rekohadi
Tim ini memiliki indikator kelayakan tamu atau pemberi materi dari pihak luar kampus.
“Faktanya di ITS ini berasal dari berbagai kalangan muslim. Ada dari NU, Muhammadiyah dan lainnya. Saya inginnya yang minoritas tetap diakomodasi, tidak disingkirkan dan diarahkan dengan baik,” lanjutnya.
Selain itu, ITS juga sedang dikaitkan dengan isu HTI dengan diberhentikannya dosen dan dekan di ITS.
Instruksi pemberhentian ini diberikan untuk jabatan fungsional saja.
Sementara untuk pekerjaaannya mengajar sebagai PNS masih dilakukan.
Terkait hal ini, ITS juga membentuk tim Bina Khusus untuk mengkaji lebih dalam terhadap dosen dan dekan ITS yang terlibat dengan HTI.
Tim Bina Khusus ini terdiri dari Wakil Rektor, dari biro hukum, para wakil dekan dan beberapa ahli lainnya.
“Mereka akan menyelidiki kasus ini dan akan memberikan arahan kepada saya untuk selanjutnya saya usulkan kepada Pak Menteri,” sambungnya.
Joni juga mengatakan, terkait peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini, ITS tidak mau diklaim sebagai kampus radikal.
“Atas kejadian akhir-akhir ini juga, kami tidak mau menjadikan para mahasiswa takut untuk mempelajari agama mereka sendiri,” tutupnya.