Nasional
Ngerinya Pasukan Elit Anti Teror TNI yang Dukung Densus 88, Inilah Sat 81, Denjaka dan Den Bravo
Operasi anti teror kali ini ternyata tidak dijalankan sendiri oleh Densus 88.Pasukan elit TNI rupanya sudah turut bergabung.
SURYAMALANG.COM -Polisi menegaskan saat ini operasi pemberantasan teroris tengah berlangsung.
Operasi pasukan khusus anti teror polisi Densus 88 itu setidaknya terlihat dari beberapa aksi penggerebekan di berbagai kota di Indonesia dalam beberapa hari terakhir mulai dari Surabaya, Malang, Pasuruan, Tangerang hingga Sumatra Utara.
(Baca: Saddam al-Jamal, Pemimpin ISIS Terbrutal yang Bunuh Keluarga Calon Mertua karena Tak Direstui)
(Baca: Pesan WhatsApp Terakhir Aipda Auzar kepada Wakapolri, Beberapa Jam Sebelum Gugur Diserang Teroris)
Operasi anti teror kali ini ternyata tidak dijalankan sendiri oleh Densus 88.
Pasukan elit TNI rupanya sudah turut bergabung.
Baca: Akhirnya Pasukan Elit TNI Kolaborasi Densus 88 Sikat Teroris, Moeldoko : Gak Perlu Payung Hukum!
Wakapolri Komjen Pol Syafruddin menyatakan kolaborasi langsung TNI -Polri sudah berjalan saat ini.
"Bukan akan, tapi sudah berjalan saat ini," ujar Syafruddin dalam konferensi pers di Riau sore ini, Rabu (16/5/2018).
Baca: Aktivitas 3 Terduga Teroris Sebelum Ditangkap Densus 88 di Probolinggo
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko membenarkan adanya kolaborasi pasukan elit TNI bersama Polri.
"Untuk komando operasi khusus gabungan TNI, sudah direstui oleh presiden dan diresmikan kembali oleh Panglima TNI," ujar Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (16/5/2018).
Pasukan TNI yang akan dilibatkan dalam operasi pemberantasan teroris saat ini adalah pasukan elit di tiga matra yang ada.
"Pasukan yang mana? kekuatan khusus Darat, Laut, Udara yang terpilih. Kenapa pasukan elit ini? karena pasukan ini yang sudah disiapakan dengan baik, infra struktur dan kapasitas,mereka bisa bergerak cepat ke manapun," terang Moeldoko.
Baca: Memaknai Jihad yang Sesungguhnya, Nasaruddin Umar: Jihad untuk Menghidupkan Orang
Pasukan khusus anti teror memang tidak hanya dimiliki oleh Polri.
TNI juga memiliki pasukan khusus untuk menghadapi para teroris.
Meski jarang dipublikasikan, pasukan anti teror TNI adalah satuan spesial dan misterius yang terbentuk dari sari pasukan khusus di tiap matra TNI.
Baca: BREAKING NEWS : Ketua Jaringan Teroris JAD Jatim Ditangkap di Malang
Sebagai gambaran masing-masing matra TNI, Angkatan Darat (TNI AD), ANgkatan Laut (TNI AL) dan Angkatan Udara (TNI AU) memiliki satuan atau komando pasukan khusus.
Bila TNI AD memiliki Kopassus, TNI AU memiliki Paskhas, sedangkan TNI AL memiliki Kopaska dan Taifib.
Nah dari komando pasukan khusus di tiap matra itulah dipilih pasukan terbaik yang kemudian dibentuk menjadi pasukan khusus anti teror.
Berikut ini pasukan khusus anti teror yang dimiliki Indonesia :
1. Sat 81 Gultor
Satuan 81 Penanggulangan Teror (Gultor) disebut sebagai satuan anti teror pertama yang dimiliki Indonesia.

Sat 81 Gultor adalah satuan yang ada didalam tubuh Kopassus TNI Angkatan Darat.
Didirikan pada tanggal 30 Juni 1982, Sat 81 Gultor mempunyai prestasi mentereng dalam hal penanggulangan terorisme yakni pembebasan sandera dalam Operasi Woyla di Thailand.
Dalam operasi itu Sat 81 Gultor mampu melumpuhkan teroris yang menyandera penumpang pesawat Garuda DC-9 Woyla hanya dalam waktu kurang dari tiga menit.
Saat ini satuan ini lebih dikenal sebagai Sat 81dan telah menanggalkan julukan Gultor.
Baca: Mantan Trainee SM Entertainment Ungkap Kerasnya Dunia Idol K-Pop Sebelum Debut, Kisahnya Tak Terduga
Saking elitnya kesatuan ini para anggota dan persenjataan mereka sangat dirahasiakan keberadaannya.
2. Denjaka
Detasemen Jala Mangkara atau Denjaka adalah satuan penanggulangan teror aspek laut milik TNI Angkatan Laut.

Berdiri pada tanggal 4 November 1984, Denjaka sudah malang melintang dalam operasi anti teror di negeri ini.
Terakhir Denjaka ikut dalam pembebasan kapal MV Sinar Kudus yang disandera perompak Somalia.
Baca: Inilah Daftar Penjara Paling Ketat di Dunia, Sampai Napi Sulit Melihat Sinar Matahari
Anggota Denjaka diambil dari satuan khusus milik TNI AL yang sudah ada, yakni Kopaska dan Yon Taifib.
Sama seperti Sat 81 Gultor, jumlah personil Denjaka sangat dirahasiakan.
3. Detasemen Bravo 90
Detasemen Bravo 90 sekarang bernama Satuan Bravo 90 adalah unit anti teror milik TNI Angkatan Udara.

Satuan Bravo 90 dibentuk pada tanggal 12 Februari 1990.
Para anggota Satuan Bravo 90 diambil dari pasukan khusus angkatan udara Korps Paskhas.
Bersama dua satuan anti teror diatas, Satuan Bravo 90 tergabung dalam Pusat Pengendalian Krisis (Pusdalsis) BNPT.
Pusdalsis berisi gabungan satuan-satuan anti teror milik TNI-POLRI yang dapat digerakkan sewaktu-waktu jika negara membutuhkan.
Baca: Saya Hampir Jadi Teroris, Wanita ini Bagikan Pengalamannya Lolos dari Jeratan Kelompok Radikal
Sekarang tinggal tunggu waktu saja RUU Anti Terorisme disahkan dan TNI, Polri beserta masyarakat Indonesia akan bersatu padu memberantas para pelaku teroris.
*Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Tak Hanya Densus 88 Kepolisian, Ini Satuan Anti Teror Tangguh Milik TNI yang Siap Basmi Teroris, http://manado.tribunnews.com/2018/05/15/tak-hanyadensus-88-kepolisian-ini-satuan-anti-teror-tangguh-milik-tni-yang-siap-basmi-teroris?page=all.