Teroris Serang Jawa Timur
Cerita Ainun yang Tiba-tiba Diminta Membonceng Risma saat Surabaya Masih Genting
AINUN: Mobilnya Ibuk itu pas di samping motor saya. Ibuk bilang 'aku tak naik sepeda motor anak Kenari aja. Lalu ibuk langsung naik.
Penulis: Danendra Kusuma | Editor: yuli
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, terkenal suka keliling naik motor trail.
Begitu juga sehari setelah teror bom melanda Surabaya dua hari berturut-turut, pekan lalu.
Risma biasanya naik motor trail yang dikendarai anak buahnya.
Tapi saat dibonceng Ainun Musyarofah, ternyata kejadiannya spontan.
"Ibuk (Risma) itu gak ada istirahatnya. Pagi hingga malam kalau ada apa-apa pasti langsung terjun ke jalan," ungkapnya kepada SURYAMALANG.COM.
Ainun mengaku tak pernah ditunjuk untuk mengawal Risma berpatroli. Kejadian ini muncul secara spontan.
Awalnya, rombongan wali kota terjebak macet di Jalan Rajawali, Surabaya. Kebetulan Ainun bertugas mengatur lalu lintas di Jalan Rajawali pula dengan 3 temannya.
"Mobilnya Ibuk itu pas di samping motor saya. Ibuk bilang 'aku tak naik sepeda motor anak Kenari aja. Lalu ibuk langsung naik ke belakang motor saya," ujarnya.
Setelah Risma naik dan duduk di motornya, Ainun mengaku canggung dan takut.
Ia juga menuturkan tak ada rasa takut yang terlihat dari mimik Risma meski keadaan masing genting setelah peledakan bom di Polrestabes.
"Awalnya juga takut karena saya bawa orang nomor satu di Surabaya. Tanggung jawabnya kan di saya kalau misal ada apa-apa. Ibuk berani, masa saya tidak berani. Akhirnya saya tancap gas," kata Ainun.
Ainun mengaku sempat terharu saat Risma mengatakan, 'Mbak capek ya, maaf ya mbak'.
"Secara, seorang wali kota sampai bilang maaf, padahal saya hanya karyawan biasa. Saya terharu mendengar kata-kata itu," jelasnya.
Saat itu Ia mengantarkan Risma berpatroli mulai dari Kembang Jepun, Ampel, Petekan, Pregolan, HR Muhammad lalu kembali ke balai kota.
Ia berpatroli dengan Risma mulai pukul 13.00-15.00.